PURBALINGGA, KRJOGJA.com - Hingga 11 Januari 2021, pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJB) Soedirman sudah mencapai 83, 84 persen. Direncanakan pada lebaran tahun ini bandara tersebut sudah dioperasikan.
"Saat ini yang mendesak untuk dibangun adalah ruang tunggu sementara," tutur Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) melalui saluran telepon, usai mengikuti rapat percepatan pembangunan BJB Soedirman di gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Senin (18/1/2021).
Rapat dihadiri Menteri Perhubungan (Menhub) Budhi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Angkasda Pura (AP) II M Awaludin, Dirjen Perhubungan Darat (Dirjen Hubdar) Budi Setyadi, Dirjen Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Agus Santoso. Sementara Bupati Tiwi didampingi Asisten II Sekda Agus Winarno, Kepala Bradan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) dan Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Yani Sutrisno.
Tiwi menambahkan, Menhub minta pembangunan ruang tunggu darurat dipercepat. Pemkab diminta membantu dengan menggunakan bangunan yang ada di Lapangan Udara (Lanud) Jenderal Besar Soedirman.
“Menhub minta ruang tunggu lebar dan bisa digunakan untuk 72 calon penumpang. Untuk check, bisa menggunakan tenda," ujarnya.
Untuk mendukung keberadaan BJB Soedirman, Kemenhub akan berkoordinasi dengan Pemkab Banyumas dan Cilacap untuk pengadaan pelayanan angkutan perkotaan, dari Cilacap dan Banyumas menuju bandara. Selain itu juga direncanakan adanya perbaikan angkutan kota aglomerasi Banyumas Raya.
“Ini mulai dari Stasiun Kroya - Stasiun Purwokerto dan Bandara. Petunjuk teknis sedang disiapkan,†ujar Tiwi.
Terkait proses pembangunan BJB Soedirman selanjutnya, Runway akan mencapai 1600 meter, strip 1770 yang memenuhi syarat untuk pesawat ATR 70.
“Kami memang meminta bandara percepatan pembangunan BJB Soedirman karena keberadaan bandara bisa menjadi pengungkit perekonomian di wilayah Purbalingga dan Banyumas Raya,†ujar Tiwi.(Rus)