CILACAP, KRJOGJA.com - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Cilacap Barat, menyebabkan terjadinya pergerakan tanah lereng di Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap. Satu rumah warga mengalami rusak berat dan satu hektare lebih lahan pertanian dan kolam ikan rusak.
Kondisi tersebut mengancam pula pemukiman warga yang berada di bawahnya mengingat kemiringan lereng tanah itu berkisar 40 derajat. Apalagi curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi dan diperkirakan mendorong akan terjadi pergeseran tanah susulan yang menimbulkan tanah longsor.
"Rumah warga yang mengalami rusak berat itu milik Sukardi warga Dusun Cirungkun RT 03/13 Desa Panulisan Timur, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap. Pondasi rumah anjlok, dinding tembok samping dan belakang ambrol 6 x 3 m," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara, Minggu (3/1/2021).
Menurutnya, untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya telah meminta UPT BPBD Majenang bersama warga dan relawan melakukan kerja bakti menutup retakan, mengeringkan kolam ikan yang berada pada zona retakan tanah dan sekitarnya, sekaligus memasang bronjong kawat untuk menahan tanah pada selokan yang tergerus.
Berdasarkan peta prakiraan deterministik curah hujan yang dirilis Stasiun Klimatologi Semarang, pada dasarian ke-1 bulan Januari 2021 (Tanggal 1 - 10 Januari 2021) di Wilayah Kabupaten Cilacap masih berpotensi jumlah curah hujan dalam kategori tinggi (151 - 200 mm/dasarian).
Adapun kecamatan di Cilacap yang berpotensi curah hujan tinggi itu terdiri, Kecamatan Dayeuhluhur, Majenang, Wanareja, Cimanggu, Cipari, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Sebagian Kedungreja, Sebagian Kampung Laut, Bantarsari, Kawunganten, Jeruk Legi, Kesugihan, Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Maos, Adipala, Sampang, Sebagian Kroya dan sebagian Kecamatan Binangun.(Mak)