Dampak PSBB Jakarta, Gugus Tugas Sukoharjo Waspadai Pendatang

Photo Author
- Minggu, 13 September 2020 | 14:50 WIB
Ilustrasi (Foto: dok)
Ilustrasi (Foto: dok)

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mewaspadai dampak diterapkannya kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat di Jakarta. Kewaspadaan dilakukan dengan memantau ketat pendatang sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Minggu (13/9/2020), mengatakan, penerapan PSBB di Jakarta secara tidak langsung berdampak ke Sukoharjo. Sebab sampai sekarang masih banyak warga Sukoharjo berada di Jakarta menjadi perantau. Selain itu juga tingginya aktivitas lalu lintas kendaraan pengangkut berbagai jenis barang dengan tujuan Jakarta ke Sukoharjo atau sebaliknya.

Kondisi tersebut membuat pergerakan mereka mendapat pemantauan ketat dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo. Tujuan utamanya agar tidak terjadi penyebaran virus corona dari pendatang.

“Sudah banyak temuan penularan virus corona di Sukoharjo dari pendatang asal Jakarta dan Surabaya. Penerapan kembali PSBB di Jakarta tentu diwaspadai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo jangan sampai muncul penularan lebih banyak lagi,” ujarnya.

Yunia menjelaskan, kewaspadaan yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo yakni adanya peningkatan aktivitas pendatang dari Jakarta ke Sukoharjo. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo meminta agar petugas ditingkat desa dan kelurahan hingga RT/RW aktif melakukan pemantauan.

Para pendatang tetap wajib melakukan protokol kesehatan dengan melapor pada petugas. Apabila ada temuan dalam keadaan sakit maka harus segera meminta penanganan medis.

“Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo yang berisi petugas dari berbagai instansi sudah bekerja keras. Termasuk mewaspadai potensi penularan virus corona ditengah penerapan PSBB di Jakarta,” lanjutnya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mewaspadai hal tersebut mengingat masih tingginya kasus positif virus corona di Sukoharjo. Dalam perkembangan angka kasus terus menunjukan peningkatan dan ditembus diatas 503 kasus.

“Terus kami pantau, semisal untuk paguyuban warga Sukoharjo merantau di Jakarta. Itu juga dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Agar pergerakan mereka diketahui dan bisa dilakukan penanganan secepatanya,” lanjutnya.

Yunia mengatakan, dalam kondisi seperti sekarang meminta warga untuk membatasi pergerakan pergi keluar kota. Hal itu untuk meminimalkan terjadinya penularan virus corona. Disisi lain, aktivitas masyarakat di Sukoharjo juga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Jangan sampai pergi dalam keadaan sehat dan pulang membawa virus corona sampai menulari keluarga dan orang sekitar di Sukoharjo,” lanjutnya. (Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X