Kasus DBD Meningkat, Warga Karangduren Banyumas Minta Pengasapan

Photo Author
- Selasa, 14 Juli 2020 | 04:10 WIB
Tim PSN Desa Karangduren aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk. (Foto: Driyanto)
Tim PSN Desa Karangduren aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk. (Foto: Driyanto)

BANYUMAS, KRJOGJA.com - Meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD), warga Desa Karangduren, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melakukan pengasapan (fogging) guna mencegah DBD.

Kepala Desa Karangduren Imanto, Senin (13/7/2020) menjelaskan di saat Pemerintah Kabupaten Banyumas sedang gencar-gencarnya menangani pandemi Covid-19 dengan mengadakan tes swab massal, pasien DBD di desa justru meningkat.

"Di RW 02 dan RW 04 tercatat sebanyak 7 warga yang terkena DBD sejak terjadinya pandemi Covid-19," kata Ismanto. Berkaitan dengan adanya kasus DBD Pemerintah Desa Karangduren bersama kader di setiap RT mengadakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada tanggal 26 Juni 2020.

Dijelaskan dari pengecekan ke rumah-rumah warga, ditemukan beberapa rumah terdapat jentik-jentik nyamuk di area yang ada genangan airnya seperti bak kamar mandi, tempat pembuangan air AC (penyejuk udara), dan tandon air.

Selain mengadakan PSN Pemdes Karangduren juga mengusulkan kepada Dinkes Kabupaten Banyumas melalui Puskesmas Sokaraja untuk dilakukan pengasapan.

"Alhamdulillah usulan atau permintaan kami disetujui sehingga pada tanggal 14 Juli dan 21 Juli akan dilakukan 'fogging'," ungkapnya.

Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto yang dihubungi terpisah, mengatakan kasus DBD di Banyumas cukup tinggi karena berdasarkan data, hingga saat ini tercatat sebanyak 227 kasus dengan 7 orang meninggal dunia.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggalakkan kegiatan PSN karena dinilai paling efektif dalam memberantas jentik-jentik nyamuk.

Kepada masyarakat, ia miminta jika ada DBD selalu meminta untuk menggiatkan PSN karena yang paling efektif.

Sedang jika dilakukan pengasapan maksimal hanya bertahan 3-5 hari dan telur nyamuknya tidak mati sehingga masih memungkinkan tumbuh menjadi jentik nyamuk. Kemudian jika dilakukan PSN, mata rantai pertumbuhan nyamuk akan terputus dan DBD dapat dicegah.(Dri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X