WONOGIRI, KRJOGJA.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo menggelar rapat evaluasi pelaksanaan program BLT -BST Jaring Pengamanan Sosial (JPS) terkait dampak Covid-19 Corona, Jumat (29/5/2020). Ditegaskan, pihak Pemkab Wonogiri menyiapkan anggaran Rp 110 miliar untuk bansos pangan jika ada warga terdampak Covid yang tercecer belum mendapat bantuan Kemensos, Kemendes maupun Bansos Pangan Gubernur Jateng.
"Dengan dana itu (Rp 110 M) kami siapkan program Bansos Pemkab Wonogiri yang disebut 'Sapu Jagad', jika ada warga terdampak yang luput dari pantauan," ujar Bupati Joko kepada wartawan.
Kepada camat, Kades, pendamping Dinas Sosial pihaknya minta agar betul-betul dalam pendataan calon penerima sesuai kriteria. Soalnya, tutur Joko, dari hasil evaluasi pelaksanaan di 25 kecamatan terdapat 25 desa yang belum sesuai harapan dalam hal pelaksanaan program BLT-BST itu.
Menurut dia, kuota Bansos Pangan Gubernur Jateng yang sudah ada sebanyak 5.700 RPM di Kabupaten Wonogiri bakal mendapat penambahan hingga 32.000 RPM atau rumah tangga penerima manfaat.
Sehingga, warga terdampak Covid yang nantinya bakal dituntaskan Pekmab Wonogiri melalui 'Sapu Jagad' Bansos itu tinggal sekitar 2.459 KK atau RPM saja. Dalam rapat evaluasi orang nomor satu di Wonogiri itu sempat mengaku heran di Desa Sugihan Kecamatan Bulukerto hanya mengsulkan 3 KK yang miskin setelah terdampak Covid.
"Mosok dalam satu desa loh hanya 3 KK, kalau satu RT itu mungkin makanya dalam pendataan harus ada koordinasi antar perangkat di bawah," imbau dia.(Dsh)