SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Sebanyak 38 orang pendatang mendapat pemantauan penuh dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo. Mereka secara rinci, 22 orang datang dari pelayaran dan 16 orang mahasiswa dari Arab Saudi wajib menjalani isolasi mandiri di rumah. Kedatangan mereka sudah dilaporkan dan dipantau langsung petugas.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Selasa (12/5/2020) mengatakan, kedatangan para pendatang tersebut sudah diketahui. Mereka mudik setelah pulang dari tempat kerja dan menempuh pendidikan di luar negeri. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo langsung bergerak cepat melakukan pemantauan terhadap 22 orang pelayaran dan 16 mahasiswa dari Arab Saudi.
Khusus untuk 22 orang pelayaran mereka merupakan warga dari Desa Pengkol, Kecamatan Nguter. Mereka berasal dari satu wilayah sehingga mempermudah pemantauan petugas. Proses isolasi mandiri juga menjadi lebih terpantau.
Sebanyak 22 orang pelayaran tersebut sejauh ini sudah melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo. Mereka juga komunikatif kepada petugas terkait kondisi yang dialami.
“Isolasi mandiri tetap wajib dilakukan baik 22 orang pelayaran maupun 16 orang mahasiswa dari Arab Saudi. Untuk 22 orang pelayanan mereka akan dilakukan rapid test,†ujarnya.
Hasil rapid test tersebut akan dilihat oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo sebagai acuan. Apabila nanti diketahui reaktif maka akan ditindaklanjuti dengan tes swab.
“22 orang pelayaran ini baru saja tiba dari luar negeri dan harus menjalani protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona,†lanjutnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mendapati kondisi kesehatan 22 orang pelayaran tersebut dalam keadaan sehat. Mereka terus dipantau hingga 14 hari kedepan untuk memastikan kondisi kesehatannya.
“Termasuk 16 orang mahasiswa dari Arab Saudi mereka juga akan menjalani rapid test seperti halnya 22 orang pelayaran,†lanjutnya.
Sebanyak 16 orang mahasiswa dari Arab Saudi tersebut sekarang sudah menjalami isolasi mandiri di tempat asal masing masing. Isolasi mandiri ada yang menggunakan rumah tinggal pribadi maupun disediakan pihak desa.
“Kondisi 16 orang mahasiswa dari Arab Saudi itu sekarang sehat tapi terus kami pantau,†lanjutnya. (Mam)