KLATEN, KRJOGJA.com - Dandim 0723/Klaten Letkol Kav Minarso dan Kapolres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasteyo, Minggu (3/5/2020) sore mendatangi keluarga Frans Larry Oktavianus di Dukuh Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Frans Larry adalah korban PHK yang nekat pergi dari rumah berjalan kaki untuk menawarkan ginjalnya, guna memenuhi kebutuhan hidup.
Frans lary nekat akan menjual ginjalnya lantaran tidak punya penghasilan setelah dirumahkan dari tempat ia bekerja, yakni tempat cucian mobil di jalan Kaliurang, Yogyakarta. Ia pergi meninggalkan rumahnya pada hari Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Pamit pada istri dan ibu mertuanya, jika akan mencari kerja ke Semarang.
“Meninggalkan rumah Sabtu pagi, katanya mau cari pekerjaan ke Semarang,†kata Santi Rahayu, istri Frans Larry.
Ternyata warga melihat Frans Larry berjalan kaki dengan membawa tulisan pada kertas yang ditempelkan di tubuhnya, jika ia akan menjual ginjalnya.
Mendengar kabar tersebut, Dandim dan Kapolres Klaten langsung bertindak dengan mendatangi rumah keluaga Frans Larry, dengan membawa bantuan sembako. Bahkan bantuan sembako juga diberikan kepada warga sekitar.
Istri dan ibu mertua baru mengetahui jika Frans Lary akan menjual ginjal, justru dari kabar media setelah viral. Santi Rahayu mengaku sangat menyesal mengijinkan suaminya pergi ke Semarang dengan berjalan kaki dan tanpa membawa handphone.
“Baru tahu dari pemberitaan. Menyesal sekali kenapa mengijinkan dia pergi berjalan kaki dan tanpa membawa handphone,†kata Santi Rahayu.
Sampai berita ini ditulis, keberadaan Frans Larry belum diketahui. Aparat berjanji akan mencari dan membawanya pulang. Aparat dan warga berharap selama perjalanan, Frans Larry tidak terpapar Covid-19, sehingga bisa pulang dengan selamat. (Sit)