Viral Hand Sanitizer, Bupati Klaten Tuding Ada Pihak Lain Bermain

Photo Author
- Selasa, 28 April 2020 | 21:50 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani menjawab pertanyaan awak media. (Foto: Indratno Eprilianto)
Bupati Klaten Sri Mulyani menjawab pertanyaan awak media. (Foto: Indratno Eprilianto)

KLATEN, KRJOGJA.com - Bupati Klaten Sri Mulyani menuding ada pihak lain yang sengaja memanfaatkan momen politik untuk menjatuhkan namanya lewat bantuan hand sanitizer berstiker gambar dirinya. Untuk itu ia akan berusaha lebih berhati-hati.

"Saya berusaha memberikan yang terbaik, tapi disisi lain ada kekeliruan atau memanfaatkan momen ini. Sangat menjadi instropeksi saya bahwa ini memang dalam kondisi seperti ini harus hati-hati melangkah. Pihak lawan tentunya mencari sesuatu di saya," ujar Sri Mulyani kepada awak media, Selasa (28/4/2020).

Menurutnya, persoalan hand sanitizer berstiker gambar dirinya yang sempat viral di media sosial (medos) telah selesai. Ia juga telah meminta maaf kepada masyarakat termasuk para netizen.

"Intinya kemarin sudah klir bahwa sembako, karena unggahan pertama itu kaitannya sembako, penempelan DPC (PDIP) itu murni sembako dari ketua DPC (PDIP). Kemudian ada kekeliruan penempelan (stiker) di hand sanitizer. Jadi murni ini kesalahan. Tidak ada niatan kesengajaan untuk memanfaatkan momen ini," jelasnya.

Sri Mulyani menjelaskan, hand sanitizer besar (100 ml) diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan saat kegiatan di lapangan. Pengadaan barang tersebut murni dari dana pribadi. Sedangkan yang bersumber dari APBD ada di Dinas Kesehatan dan didistribusikan ke Puskesmas maupun rumah sakit.

"Yang selama ini saya bagi ke tukang becak, ojek online, tukang parkir, kantin yang kena dampak itu semua non APBD. Kemudian yang APBD diwujudkan sembako untuk OTG, ODP dan PDP itu dari dana BTT (belanja tidak terduga)," ujarnya.

Di sisi lain, ditanya terkait buku sekolah bersampul foto dirinya yang juga viral jadi pembahasan miring di medsos, Sri Mulyani mengatakan buku tersebut merupakan buku matur jujur program pendidikan tahun 2019. Buku itu tak ada kaitannya dengan momen saat ini.

"Kalau kita terlalu mengikuti di media sosial ya nanti kita tidak berbuat, karena memang riil yang ada di dunia maya berbeda dengan yang saya lakukan. Ini bener-bener dimanfaatkan seseorang dan saya sudah tahu persis siapa yang melakukan ini semua," imbuh Sri Mulyani. (Lia)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB
X