Diduga Terpapar Virus Corona, Dua Orang di Pati Diisolasi

Photo Author
- Senin, 16 Maret 2020 | 19:10 WIB
Bupati Pati saat memberikan pengarahan terkait kesiapan hadapi covid-19.
Bupati Pati saat memberikan pengarahan terkait kesiapan hadapi covid-19.

PATI, KRJOGJA.com - Diduga saat ini penyebaran virus Covid-19 sudah sampai di bumi Pati, buktinya dua warga harus diisolasi. Satu pasien dirawat sejak hari Minggu, di RSUD Soewondo, dan satu pasien asal Kecamatan Margoyoso dirawat di RS Fastabik, mulai Senin (16/3/2020).

Menghadapi serangan virus Corona, memaksa Bupati Pati, H Haryanto mengeluarkan surat edaran nomor 440/766 tentang Pencegahan Perkembangan dan Penyebaran Corona Virus (Covid – 19) di Pati. Surat tersebut menindaklanjuti SE Gubernur Jawa Tengah bernomor 440/000.5942 tanggal 14 Maret 2020. Selain itu, bupati Pati juga meliburkan sekolah selama tujuh hari. Serta menutup besuk untuk pasien di RS RAA Soewondo.

Disebutkan Bupati Haryanto, dua pasien suspek Covid-19 yang diisolasi, merupakan jemaah umrah yang baru pulang. "Mereka akan dikirim untuk menjalani perawatan ke RS Kudus atau RS Karyadi Semarang," ucapnya.

Sementara itu, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pati akan menyumbangkan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk membeli disinfektan. Yang akan disemprotkan di tempat umum, untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Merebaknya virus corona memancing Direktur LBH Bhakti Anak Negeri, Agung Widodo SH MH angkat bicara. "Wabah corona diperkirakan akan mendatangkan 'kiamat ekonomi' yang luar biasa khususnya bagi para pelaku industri besar," ujarnya.

Dia mengingatkan, masyarakat memiliki hak mendapatkan informasi kesehatan yang akurat (right to obtain information). Masyarakat juga memiliki hak dilindungi (right to be protected), hak untuk dipenuhi hak-hak kesehatannya (right to fulfill) dan sebagainya.

"Semua itu adalah kewajiban konstitusional pemerintah. Maka harus bertanggungjawab, kebijakan harus dibuat terbuka, transparan serta maksimal dalam menghadapi krisis dan wabah corona yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah ini (unprecedented outbreak)," ucap direktur LBH Bhakti Anak Negeri. (Cuk)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X