PATI, KRJOGJA.com - Setelah bertahan puluhan tahun hidup dibawah bentangan tenda, sekarang mbah Suwardi (68) punya rumah sendiri. Warga Desa Mojo, Kecamatan Cluwak, Pati ini, mendapat rumah hasil iuran secara keroyokan dari beberapa elemen masyarakat.
Bantuan didapat dari bupati Haryanto melalui Basnaz. Kemudian sumbangan dari relawan Dulur Ganjar, Noto Praja mBangun Desa, Selawenan Cluwak, Geng Gonk, dan Ayu Peduli Juwana. "Tapi banyak juga dari donatur yang tidak mau disebutkan namanya," kata humas relawan, KH Abdul Muhfidz, Minggu (15/3/2020).
Pada awalnya, berbekal sedikit dana, lalu dilakukan perbaikan gubuk saja. Hanya mengubah tenda yang terbuat dari aneka plastik baliho, menjadi berbahan tripleks ukuran 4x4 meter.
"Namun karena bantuan terus berdatangan, menyebabkan rencana berubah. Yaitu membangunkan rumah permanen, berukuran 5x8 meter," kata perangkat Desa Mojo, Harsono.
Bahkan didalam rumah mbah Wardi, sekarang dilengkapi sepasang meja kursi dan aneka perabot rumah tangga. Lengkap dengan penerangan listrik.
Kehidupan sebelumnya mbah Wardi sempat viral di medsos. Warganet memperbincangkan nasib kakek yang hidup sendiri ini, karena hidup dibawah tenda. Keadaan semakin mengenaskan, karena untuk menyambung nafas, mbah Wardi hanya bisa menunggu kiriman nasi dari adiknya, Suwarti.
"Setelah membuatkan rumah, ternyata masih banyak relawan yang akan memberikan bantuan. Misalnya nanti biar dibelikan kambing. Sehingga bisa menjadi sumber penghasilan," tutur Ega Tanto, ketua relawan Juwana. (Cuk)