Krjogja.com - MAGELANG - Mencapai masa depan yang yang lebih baik, menjadi tantangan hidup yang berat. Terutama di usia yang masih muda, seperti para remaja.
Karena itu, sejak dini sudah membuat perencanaan hidup ke depan. Termasuk diantaranya dalam pengembangan potensi diri.
"Remaja harus mampu mengembangkan potensi diri untuk menyongsong masa depan lebih baik," ungkap Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo di Magelang, mengingatkan kalangan remaja, belum lama ini.
Baca Juga: Beasiswa Djitu 2024 untuk Pelajar Perempuan Dibuka, Dapat Bantuan UKT Hingga 10 Juta Tiap Semester
Menurut mantan Wasekjen GP Anshor ini, guna menggapai apa yang direncanakan dalam hidup, maka remaja harus mempunyai kepribadian dan karakter yang baik.
Pengembanan diri ini terus berproses, sehingga kalangan remaja menjalani proses ini bertahap. Jangan sia-siakan masa depan.
Karakter baik sangat penting. Disamping mewujudkan pendidikan yang setinggi-tingginya. Sehingga di masa mendatang dapat menjadi pemimpin di masa depan.
Menurut Wibowo Prasetyo yang biasa dipanggil Gus Bowo ini, dalam menjalani perencanan kehidupan tersebut, tentunya juga sudah merencanakan kapan akan menikah, berumah tangga, yakni setelah semua sudah siap.
Baca Juga: Diresmikan Bupati, Taman Kuliner Bangunharjo Diharap Jadi Ikon Baru Wisata Kuliner Bantul
Tidak kemudian mendadak menikah, yang usianya masih sangat muda. Ketidaksiapan menikah membawa sejumlah risiko.
Gus Bowo yang kini juga menjadi calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil VI Jateng yakni Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung dan Kota Magelang menilai, saat remaja terlanjur menikah di usia muda, maka biasanya yang terjadi cenderung tidak melanjutkan studinya. Sehingga keinginan mengambil studi setinggi-tingginya, tertunda atau malah tidak terlaksana. Dengan demikian masa depan yang dicita-citakan tidak dapat diwujudkan.
Selain itu, menikah terlalu muda memiliki dampak tidak bagus bagi kesehatan ibu. Demikian juga dapat berdampak pada kesehatan anak nantinya.
Selain itu, menikah diusia masih muda kebanyakan belum mandiri secara ekonomi. Dikhawatirkan ketidakmakpuan ekonomi akan menimbulkan percekcokan rumah tangga.