Krjogja.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk menanggulangi penyakit Tuberkulosis (TBC) di wilayahnya. Pada 2025 ini telah dianggarkan Rp1 miliar untuk menangani penyakit tersebut.
Pemprov Jateng juga telah mengaktifkan tim percepatan penanggulangan tuberkulosis (TP2TB) dan membuat rencana aksi daerah (RAD) di provinsi dan masing-masing kabupaten/kota.
Langkah itu dinaungi dengan Pergub No. 27 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis Provinsi Jawa Tengah 2024–2029, serta Keputusan Gubernur No. 440/37 Tahun 2024 tentang Tim Percepatan Penanggulangan TBC
Baca Juga: Ahmad Luthfi Ingin Pencak Silat Masuk Kurikulum Sekolah di Jawa Tengah
"Di 35 kabupaten/kota sudah ter-SK semua, RAD tinggal 1, yaitu Kabupaten Klaten. Nanti saya akan segera lapor ke Gubernur agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin usai menghadiri Forum 8 Gubernur dalam rangka percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.
Taj Yasin menjelaskan, Pemprov Jateng telah berkomitmen untuk mengejar target penemuan dan pengobatan masyarakat yang terkena tuberkulosis. Hal itu selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
"Kita concern terhadap pertumbuhan ekonomi, kita ajak banyak investor asing masuk ke Jawa Tengah, salah satu yang dilihat adalah indikator TBC ini, masih tinggi apa nggak, kalau masih tinggi maka mereka berpikir ulang. Untuk menyukseskan itu akan kami realisasikan (eliminasi TBC)," katanya.
Baca Juga: Bertemu Ahmad Luthfi, Duta Besar Inggris Jajaki Investasi Pengolahan Sampah Hingga Keamanan Siber
Secara umum kondisi tuberkulosis di Jawa Tengah sudah membaik. Namun, yang masih menjadi tantangan adalah temuan terkait penderita. Sampai dengan 25 Agustus 2025, capaian penemuan kasus TBC di Jawa Tengah baru mencapai 50% dari target bulan Agustus sebesar 60%, yakni 53.480 kasus dari target tahunan sebesar 107.488 kasus.
Dari capaian tersebut, kasus TBC Sensitif Obat (SO) tercatat sebanyak 52.891. Sebanyak 48.524 pasien yang sudah memulai pengobatan atau 92%, masih ada 4.367 pasien yang belum memulai pengobatan.
Kasus TBC Resisten Obat (RO) baru ditemukan sebanyak 589 dari estimasi 3.156 kasus. Dari jumlah tersebut, 493 pasien sudah memulai pengobatan atau 84%, masih ada 96 pasien yang belum memulai pengobatan.
"Kondisi di Jateng alhamdulillah membaik, kita yang belum mencapai target adalah penemuannya. Jadi akan kami lakukan untuk target-target 2025 ini, semakin banyak target yang bisa kita temukan terkait TBC ini semakin minim penularan. Kita tahu Jawa Tengah punya pengalaman terbaik penanganan covid, saya rasa ini lebih bisa lagi," jelasnya.
Baca Juga: Ahmad Luthfi Optimistis 50% Koperasi Merah Putih di Jateng Beroperasi pada 2025
Program Speling yang digagas bersama Gubernur Ahmad Luthfi dan diintegrasikan dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat akan dijadikan sebagai corong screening tuberkulosis sampai di tingkat desa. Seluruh Dinas Kesehatan dan rumah sakit di Jawa Tengah telah dikerahkan agar seluruh masyarakat dapat terdeteksi.