SUKOHARJO, KRJOGJA.com- Stok kambing di pedagang dan pengepul hewan kurban melimpah dan belum sepenuhnya laku terjual. Hal tersebut disebabkan karena faktor pandemi virus Corona belum berakhir. Kondisi ini berpengaruh pada harga jual mengalami penurunan. Pedagang berharap seluruh kambing dagangannya laku terjual saat Idul Adha.
Pengepul hewan kurban di wilayah Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Sumarno, Senin (19/7/2021) mengatakan, pandemi virus Corona sangat berpengaruh pada penjualan hewan kurban. Sebab stok kambing sampai sekarang masih melimpah dan beberapa diantaranya belum laku terjual. Apabila sebelumnya pada 10 hari menjelang Idul Adha kambing yang dijual semuanya sudah laku terjual. Maka sekarang kondisi berbeda terjadi. Pembeli baru datang lima hari sebelum Idul Adha. Itupun masih ada beberapa kambing belum laku terjual.
Pandemi virus Corona belum berakhir juga berpengaruh pada penurunan harga jual kambing. Apabila sebelumnya satu ekor kambing harga tertinggi mencapai Rp 4,5 juta, maka sekarang turun tinggal menjadi Rp 4 juta saja.
Sumarno mengatakan, pada Idul Adha tahun ini karena masih pandemi virus Corona stok kambing yang disediakan sengaja diturunkan dari sebelumnya lebih 200 ekor menjadi 175 ekor saja. Kambing didatangkan dari peternak lokal asal Kabupaten Wonogiri.
"Pandemi virus Corona masih sangat terasa dampaknya karena berpengaruh pada penjualan dan penurunan harga hewan kurban khususnya kambing," ujarnya.
Idul Adha tahun ini dari 175 kambing yang disediakan untuk hewan kurban masih ada 20 ekor kambing belum terjual. Namun pihaknya optimis kambing tersebut akan terjual hingga waktu penyembelihan nanti. "Meskipun situasi sulit karena masih pandemi virus Corona, ternyata minat masyarakat untuk berkurban masih tinggi," lanjut Sumarno.
Peternak kambing asal Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura Suwarno mengatakan, sudah menerima pesanan kambing hewan kurban dari sejumlah pembeli. Permintaan semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir karena Idul Adha sudah semakin dekat. Total sudah ada 10 ekor kambing terjual lama. Namun kambing tersebut masih dititipkan dan baru akan diantar ke pembeli satu hari menjelang Idul Adha.
Sebanyak 10 ekor kambing yang sudah terjual tersebut masih dirawat. Kambing kurban baru diantar satu hari menjelang Idul Adha. "Saya sediakan 30 ekor kambing, beberapa hari terakhir permintaan bertambah. Total sudah ada 10 ekor kambing laku terjual," ujarnya.
Harga satu ekor kambing sekarang sekitar Rp 1,9 juta-Rp 3 juta. Harga tersebut mengalami kenaikan meski tidak terlalu signifikan. "Harga kambing berdasarkan besaran atau ukuran kambing. Paling laku kisaran Rp 1,9 - 2,5 juta. Untuk harga kambing Rp 3 juta juga laku tapi beberapa orang saja yang beli," lanjutnya.
Peternak kambing melakukan penjualan hewan kurban masih dengan cara manual dari mulut ke mulut. Suwarno mengaku melakukan hal itu karena sudah dikenal pembeli. Namun demikian, beberapa cara baru dilakukan dengan online menyesuaikan kondisi sekarang masih pandemi virus Corona.
"Saya takut keluar karena masih ada pandemi virus Corona. Jadi jualan seperti biasa saja manual. Sudah banyak pembeli kenal dan setiap musim Idul Adha datang," lanjutnya.
Pedagang kambing musiman Ali Mustofa mengatakan, sudah banyak orang datang melihat dan menanyakan harga kambing yang dijual. Namun demikian sudah ada hewan kurban laku terjual. "Pembeli paling banyak tiga hari menjelang Idul Adha. Kalau beli sekarang kebanyakan minta dititipkan dan dirawat dulu. Kambing baru diantar ke pembeli satu hari jelang Idul Adha," ujarnya.