KENDAL, KRJOGJA.com - Larangan berkerumun dan jaga jarak tidak dipatuhi oleh warga yang pemburu aneka bunga untuk hiasan lebaran. Seperti tidak masa pandemi saja, para pembeli bunga berdesakan di pasar weleri demi untuk mendapatkan bunga yang diinginkan. Wulan warga Weleri mengaku setiap tahun berburu bunga sedap malam dan Krisan untuk diletakan di ruang tamu rumahnya.
"Setiap tahun mencari bunga Krisan dan sedap malam buat rumah saya di hari lebaran agar wangi," ujar Wulan. Karena tradisi Wulan datang ke pasar meski masih dalam suasana pandemi.
Sementara itu Arofah pedagang bunga Asal Bandungan yang sudah pilihan tahun berdagang, mengaku untuk dia tahun terakhir tidak ada persiapan karena dikiranya sepi seperti tahun lalu. "Tanpa persiapan saya jualan karena tahun lalu sepi, tapi meski demikian saya sudah ada stok meski sedikit untuk saya jual hari ini," ujar Arofah.
Sangat disayangkan keramaian pasar kembang sehari sebelum lebaran ini tidak ada petugas apalagi satgas Covid 19, padahal kerumunan yang terjadi bisa menjadi klaster baru pasar kembang.
Kuswanto tokoh pemuda Weleri mengaku prihatin dengan tidak diterapkannya prokes, karena beberapa pembeli dan penjual tampak tidak mengenakan masker. "Ini adalah kegiatan tahunan harusnya ada petugas yang menghimbau untuk penerapan protokol kesehatan," ujar Kuswanto. (Ung)