jawa-tengah

Tenaga Ahli Pemeliharaan Candi Saat Ini Makin Berkurang

Senin, 12 April 2021 | 22:59 WIB
Petugas membersihkan lumut yang tumbuh di Candi Plaosan Lor. (Foto: Sri Warsiti)

KLATEN, KRJOGJA.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah melakukan pembersihan Candi Plaosan Lor, di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Selain itu juga sedang dilakukan eskavasi parit kuno yang mengelilingi Candi Plaosan.

Pantauan KRJOGJA.com di lokasi Senin (12/4/2021), Puluhan karyawan BPCB dikerahkan untuk membersihan lumut maupun rumput yang tumbuh subur selama musim penghujan.

Beberapa petugas pembersihan candi mengemukakan, pembersihan dilakukan baik dengan cara pembersihan manual kering, dan juga dengan pembersihan manual basah. Pembersihan secara manual kering ini dengan menggunakan sapu atau peralatan lainya. Sedangkan pembersihan secara manual basah, dengan cara penyemprotan.

Kepala unit Candi Plosan dan Sojiwan, Wardiah mengemukakan, pemelihan dan pembersihan dilakukan secara rutin. Setiap tahun ada anggaran untuk kegiatan terebut. Pembersihan dan pemliharaan dilakukan oleh para karyawan juru pelihara.

Tenaga sudah banyak yang purna tugas, sehingga semakin hari tenaga ahli yang melakukan pembersihan dan pemeliharaan semakin berkurang. Hingga saat ini belum bisa dilakukan penambahan tenaga.

"Harapan dengan keterbatasan tenaga dan anggaran, tetap bisa memeliara dan merawat cagar budaya, serta bisa dinikmat,” kata Wardiah.

Lebih lanjut Wardiah menjelaskan, kegiatan pemugaran stupa perwara dan candi perwara Candi Plaosan Lor merupakan kelanjutan program tahun 2020. Sedangkan, escavasi dilakukan untuk membuka parit keliling yang menghubungkan Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Saat ini baru bisa membebaskan beberapa lahan, khususnya pada tanah-tanah yang sudah menjadi milik negara, akan segera dibuka untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa Plaosan memang luar biasa lengkap dengan komponen cagar budayanya.

Muhammad Junawan, Koordinator eskavasi parit isi timur Candi Plaosan mengemukakan, proses eskavasi dilakukan sejak akhir Maret 2021 hingga Juni 2021.

Dari hasil eskavasi ditemukan bebatauan parit yang lepas, sehingga perlu dilakukan pemasangan kembali. “Eskavasi ini untuk menunjukkan wujud asli parit kuno. Sebelumnya dilakukan pengkajian terlebih dahulu untuk memastikan pola parit. Dengan demikian gerak eskavator aman. Jika sudah menyentuh dugaan adanya temuan, maka penggalian dilakukan secara manual agar tidak merusak struktur cagar budaya yang ada,” jelas Muhammad Junawan.(Sit)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB