SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Aparat keamanan TNI dan Polri melakukan antisipasi kerumunan massa terkait kepulangan narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo setelah bebas murni dari Lapas Gunung Sindur, Bogor pada 8 Januari mendatang. Pengamanan dilakukan secara ketat untuk menghindari kedatangan kerumunan massa berupa penyekatan wilayah perbatasan karena masih pandemi virus corona.
Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Rano Tilaar, Selasa (5/1/2021) malam, mengatakan, aparat keamanan khususnya TNI dilingkungan Korem 074/Warastratama Surakarta sudah mengetahui informasi bebasnya narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir dari Lapas Gunung Sindur, Bogor dan akan pulang ke Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo pada 8 Januari mendatang. Kesiapan sudah dilakukan bersama dengan pihak kepolisian dengan antisipasi kerumunan massa.
“Leading sektornya terkait ini adalah Pak Kapolres. Sudah ada langkah langkah antisipasi bersama terkait kerumunan massa. Karena TNI disini juga memiliki personil dan juga perlengkapan maka nantinya tentu dibawah kendali daripada aparat keamanan dalam hal ini Bapak Kapolda, Kapolres diseluruh Solo Raya,†ujarnya.
Kolonel Inf Rano Tilaar mengatakan, antisipasi dilakukan setelah melihat ada kejadian penjemputan seorang tokoh HRS di Jakarta sehingga menimbulkan kerumunan massa. Hal itu tidak boleh terulang mengingat kondisi sekarang masih pandemi virus corona. “Jangan sampai penjemputan Abu Bakar Ba’asyir menimbulkan kerumunan massa seperti di Jakarta,†lanjutnya.
Larangan kerumunan massa ditengah pandemi virus corona ditegaskan Kolonel Inf Rano Tilaar sudah ada aturannya tersendiri. Termasuk didalamnya sanksi bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran.
Korem 074/Warastratama Surakarta sudah melakukan persiapan sebagai antisipasi kerumunan massa berupa penyekatan di wilayah perbatasan Solo Raya. Sebab ada beberapa daerah di Solo Raya berbatasan dengan kabupaten dan kota lain. Pengetatan dilakukan dengan penjagaan ketat oleh aparat keamanan gabungan lengkap dengan perlengkapan yang dimiliki.
“Jajaran TNI di Solo Raya memiliki banyak personil dan alutsista lengkap membantu jajaran Polres di Solo Raya melakukan penyekatan di wilayah perbatasan. Jangan sampai ada kerumunan massa dari luar daerah masuk. Misal dari Yogyakarta maka saya sudah perintahkan Dandim Boyolali dan Sukoharjo melakukan penyekatan, begitu juga dari Semarang maka dilakukan penyekatan sama,†lanjutnya.
Penyekatan juga dilakukan sebagai antisipasi masuknya kerumunan massa dari Jawa Timur masuk ke Solo Raya. Penyekatan dilakukan seperti dikatakan Kolonel Inf Rano Tilaar dengan memerintahkan Dandim Wonogiri dan Dandim Sragen yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Jawa Timur.
“Pengamanan dilakukan bersama dari jajaran TNI dan Polri, baik itu Dandim dan Kapolres di Solo Raya. Sebab tujuan kepulangan Abu Bakar Ba’asyir ke Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo,†lanjutnya.
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan mengatakan, sudah ada koordinasi antara Kodim 0726 dan Polres Sukoharjo terkait antisipasi kerumunan massa saat kepulangan kepulangan Abu Bakar Ba’asyir ke Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo. Antisipasi dilakukan berupa pengetatan bersama di wilayah perbatasan.
“Kerumunan massa dilarang karena kondisi pandemi virus corona dan antisipasi terkait kepulangan Abu Bakar Ba’asyir ke Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo sudah dikoordinasikan Kodim 0726 dengan Polres Sukoharjo,†ujarnya. (Mam)