SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Lonjakan kasus positif virus corona di Sukoharjo menyebabkan ruang isolasi di rumah sakit rujukan penuh. Kondisi tersebut membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo meminta pada rumah sakit rujukan menambah dua bangsal ruang isolasi atau minimal 10 bed. Hal itu dilakukan agar pasien nantinya tetap bisa terlayani saat menjalani rawat inap di rumah sakit.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Kamis (26/11/2020), mengatakan, kondisi rumah sakit rujukan kasus positif virus corona di Sukoharjo sudah penuh. Ruang isolasi dan bed yang disediakan sudah terisi pasien. Kondisi tersebut disebabkan karena faktor terjadinya lonjakan kasus positif virus corona dalam dua pekan terakhir.
Kenaikan kasus positif virus corona tinggi membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo bergerak cepat. Penanganan dilakukan dengan meminta pasien menjalani isolasi mandiri dan rawat inap di rumah sakit. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah terjadinya penularan ke orang lain.
Gerak cepat juga dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo dengan meminta rumah sakit rujukan kasus positif virus corona untuk menambah dua bangsal ruang isolasi atau minimal 10 bed. Penambahan dilakukan sebagai persiapan sekaligus antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus positif virus corona.
“Posisi sekarang ruang isolasi di rumah sakit rujukan sudah penuh karena ada lonjakan kasus positif virus corona. Gugus tugas sudah meminta pada rumah sakit rujukan menambah ruang isolasi lagi,†ujarnya.
Penambahan ruang isolasi di rumah sakit rujukan masih memungkinkan dilakukan. Sebab di rumah sakit rujukan kasus positif virus corona masih memiliki ruang isolasi kosong yang siap digunakan.
“Untuk ruang isolasi yang disediakan sekarang memang sudah penuh. Tapi pihak rumah sakit rujukan masih memiliki ruang isolasi kosong dan bisa digunakan sebagai tambahan,†lanjutnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo akan memantau persiapan pihak rumah sakit rujukan melakukan penambahan ruang isolasi. Hal itu penting untuk memastikan ketersediaan ruang isolasi tambahan.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo diketahui kasus positif virus corona sekarang terakumulasi 1.680 kasus. Rinciannya, 257 kasus isolasi mandiri, 84 kasus rawat inap, 2 kasus isolasi mandiri di rumah sehat di wilayah Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo, 1.253 kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri dan 84 kasus meninggal dunia.
Akumulasi kasus tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan pekan lalu. Hal tersebut seperti terlihat dalam data meninggal dunia dimana sebelumnya masih dibawah 80 kasus, maka sekarang naik menjadi 84 kasus. Tingginya angka kasus meninggal dunia menjadi salah satu faktor status zona merah bagi Kabupaten Sukoharjo.
“Tingkat penularan virus corona di Sukoharjo tinggi dan memang sekarang masih zona merah. Itu seperti terlihat dalam data terakumulasi ada 1.680 kasus positif virus corona tersebar di 12 kecamatan,†lanjutnya. (Mam)