SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Jumlah kasus positif virus corona aktif dan meninggal di Sukoharjo bertambah. Penambahan juga terjadi pada data akumulatif menjadi 339 kasus. Hal tersebut terjadi karena faktor penularan melalui kontak erat pasien.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Jumat (14/8/2020) mengatakan, data akumulatif kasus positif virus corona di Sukoharjo sebanyak 339 kasus. Jumlah tersebut naik dibanding sebelumnya dengan rata rata per hari ada sekitar 5 kasus sampai 10 kasus. Penambahan terjadi karena faktor kontak erat dengan pasien positif virus corona sebelumnya.
Rincian data kasus positif virus corona yakni, isolasi mandiri 51 kasus, rawat inap 21 kasus, sembuh dan selesai isolasi mandiri 255 kasus dan meninggal 12 kasus. Dilihat dari data dijelaskan Yunia bahwa untuk kasus positif virus corona aktif mengalami peningkatan. Apabila sebelumnya hanya 60 kasus maka sekarang naik menjadi 72 kasus.
Kenaikan juga terjadi pada kasus positif virus corona meninggal dari sebelumnya 11 kasus menjadi 12 kasus. Hal sama dilihat pada kenaikan kasus positif virus corona sembuh dan selesai isolasi mandiri dari sebelumnya 240 kasus naik menjadi 255 kasus.
“Kasus positif virus corona aktif dan meninggal dunia naik. Kenaikan berpengaruh pada data akumulatif menjadi 339 kasus,†ujarnya.
Yunia menjelaskan, kenaikan kasus positif virus corona memang terpengaruh dari kontak erat. Hal itu dilihat dari besarnya kasus kontak erat dengan total 1.550 kasus. Rinciannya, 2 kasus baru, 553 isolasi mandiri, 1.548 kasus lama dan 997 kasus selesai pemantauan.
“Kontak erat baik baru, lama dan isolasi mandiri terus kami pantau perkembangannya,†lanjutnya.
Terkait penambahan kasus tersebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo meminta pada masyarakat untuk wajib menerapkan protokol kesehatan. Sebab hal itu bisa menjadi pencegah penyebaran virus corona. Disisi lain juga meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar kota untuk memutus penularan.
“Beberapa kasus memang terjadi karena faktor pemudik atau aktivitas diluar kota atau daerah. Begitu pulang ke Sukoharjo sudah membawa virus dan menularakan ke keluarga dan orang sekitarnya,†lanjutnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo sudah melakukan pengetatan pengawasan melibatkan petugas gabungan disemua wilayah. Hal itu dimaksudkan agar penyebaran virus corona bisa terhenti. Namun dikatakan Yunia harus didukung penuh masyarakat.
“Percuma kami awasi tapi begitu tidak ada petugas masyarakat tidak patuh seperti keluar rumah tidak memakai masker, tidak jaga jarak dan lainnya. Jadi ada atau tidak petugas masyarakat harus sadar sendiri mencegah penularan virus corona,†lanjutnya.(Mam)