SEMARANG, KRJOGJA.com - Setelah sempat terhenti sejak tahun 2006, pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon – Semarang (CISEM) akhirnya kini mulai dilanjutkan kembali. Berhentinya proyek transmisi gas bumi ini akibat persoalan tak adanya suplai gas.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat membuka Rapat Koordinasi BPH Migas di Hotel PO Semarang, Selasa (11/8/2020) langsung memerintahkan BPH Migas agar segera merealisasikan kelanjuatan pembangunan pipa transmisi. Ganjar minta PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cisem (Cirebon-Semarang) segera melanjutkan pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem karena sudah dilakukan 'Ground Breaking', Februari 2020 lalu.
Ganjar juga meminta PGN selaku penyediakan gas agar segera menyiapkan gas untuk kebutuhan masyarakat maupun industri terkait proyek tersebut.
“Jadi tidak ada alasan lagi pembangunan pipa gas ini berlarut-larut. Jika ada masalah atau kendala segera telepon saya,†tegas Ganjar Pranowo.
Sementara Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Edy Soeparno, mengungkapkan dalam masalah ini PT Rekind dan PGN (penyedia gas) harus segera merealisasi proyek ini. Karena kebutuhan gas secara komersial sangat besar, terutama untuk mensupport kawasan industri di Batang dan Kendal yang memiliki potensi besar atas kebutuhan gas. Apalagi dari segi harga jauh lebih murah dari harga BBM maupun batubara.
Komisi VII DPR RI menurut Eddy meneguhan komitemennya untuk melakukan pengawasan terhadap proyek ini.
“Jika ada kendala, semua pemangku dalam pelaksanaan proyek ini diminta untuk duduk bersama, komisi VII DPR RI akan memfasilitasi, sehingga proyek ini dapat selesai sesuai target tahun 2021,†tambahnya.
Sementaa Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menegaskan, berdasar Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN), pada tahun 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas CISEM dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) yang ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 dengan spesifikasi penawaran lelang adalah diameter 28â€, panjang 255 Km, kapasitas desain 350-500 MMSCFD, nilai investasi 169,41 juta USD.
Sejak penetapan PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang pipa transmisi ruas Cirebon- Semarang tahun 2006 dan ground breaking pada bulan Februari tahun 2020, sudah 14 tahun pembangunan ruas pipa tersebut belum ada kemajuan yang berarti.
Dengan terlaksananya pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa CISEM. Dan para pelaku industri diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestik.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM ini akan sangat bermanfaat dalam mendukung terintegrasinya pipa gas bumi trans Sumatera dan Jawa.
Kedepan BPH Migas akan melaksanakan lelang ruas pipa transmisi seperti Ruas Dumai – KEK Seimangke serta Lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) yang telah diusulkan oleh Badan Usaha sejumlah 193 wilayah untuk peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di Indonesia.