jawa-tengah

Tembus 64 Kasus Covid-19, Wonosobo Pertimbangkan Pemberlakuan PSBB

Minggu, 17 Mei 2020 | 15:10 WIB

WONOSOBO, KRJOGJA.com - Jumlah akumulatif positif virus korona (Covid-19) yang sudah mencapai 64 kasus, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo mulai mempertimbangkan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Hanya saja, sejauh ini Pemkab masih fokus melakukan berbagai langkah strategis pengetatan pembatasan sosial untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Kami masih yakin, selama masyarakat terus berupaya mendisiplinkan diri mengikuti berbagai anjuran protokol kesehatan pencegahan Covid-19, maka tidak perlu sampai PSBB. Sebaliknya, jika masyarakat masih egois atau banyak yang mengabaikan atau melanggar berbagai instruksi, himbauan, ajakan, anjuran, maupun aturan yang sudah ditetapkan pemerintah, maka PSBB menjadi pilihan terakhir untuk memaksa masyarakat mendisiplinkan diri,” tandas Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo bersama Kapolres Wonosobo AKBP Fannky A Sugiharto ketika meninjau kegiatan Rapid Test massal secara random di pusat perbelanjaan, Minggu (17/5/2020).

Sejauh ini, jelas Sekda, berbagai kebijakan strategis telah diberlakukan Pemkab Wonosobo, mulai dari Pengendalian Moda Transportasi (Daltrans), pembatasan dan pengaturan pusat perbelanjaan baik pasar tradisional maupun modern, serta mewajibkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan seperti wajib memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah, menerapkan social maupun phsysical distancing (jaga jarak), dan berbagai kebijakan lain sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Berbagai kebijakan penanganan Covid-19 tersebut, jika dilaksanakan dan dijalankan dengan disiplin oleh seluruh komponen masyarakat, maka secara tidak langsung sudah seperti PSBB. Namun, jika masyarakat tetap tidak bisa disiplin dan situasi dan kondisi terus memburuk, maka pertimbangan pemberlakuan PSBB bisa menjadi pilihan terakhir,” tandasnya.

Hanya saja, jelas Sekda, perlu dikaji lebih mendalam adalah efek atau dampak sosial ekonomi dari pemberlakuan PSBB yang akan jauh lebih komplek. Jadi, untuk menuju PSBB tidak semudah membalik telapak tangan, harus benar-benar dikaji serta dikalkulasi secara matang dan mendalam. “Yang jelas Pemkab Wonosobo saat ini masih fokus melakukan berbagai pengetatan pembatasan sosial. Semoga masyarakat Wonosobo bisa terus mendisiplinkan diri, sehingga mata rantai penularan Covid-19 bisa segera putus atau tidak ada lagi penambahan kasus positif,” tandasnya.

Berdasarkan data terakhir, jumlah komulatif positif Covid-19 di Wonosobo mencapai 64 kasus. Dari jumlah tersebut, tingkat kesembuhan pasien cukup tinggi dan terus naik mencapai 21 orang sembuh, sisanya 43 orang msih menjalani perawatan medis di ruang isolasi dengan kondisi mayoritas pasien terus membaik. Sedangkan kasus positif Covid-19 meninggal masih zero atau nol kematian.

Kabar baik lainnya adalah berdasarkan hasil pelacakan tim kesehatan, tren penularan juga sudah mulai melambat atau melemah, meski potensi penularan masih ada. Selain itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sembuh juga terus meningkat. Dari 167 kasus PDP, sebanyak 108 orang berhasil sembuh, 54 orang masih dirawat atau diisolasi, dan 4 orang meninggal. (Art)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB