STAISPA Yogyakarta Wujudkan Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Photo Author
- Minggu, 18 Juni 2023 | 13:57 WIB
Sebagian peserta dan narasumber Seminar Nasional STAISPA Yogyakarta  (foto: istimewa)
Sebagian peserta dan narasumber Seminar Nasional STAISPA Yogyakarta (foto: istimewa)

Krjogja.com - SLEMAN - Dalam rangka meningkatkan kualitas civitas Akademika Perguruan Tinggi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Islam Sunan Pandanaran (STAISPA) Yogyakarta mengadakan Webinar Nasional, Sabtu (17/6/2023).


Kegiatan yang diikuti sekira 100 peserta mulai dosen, praktisi dan mahasiswa tersebut bekerja sama dengan Institut Agama Islam Al Azhar Lubuk Linggau, SD Muhammadiyah Unggulan Al-Fatih Patuk Gunungkidul serta stakeholder lainya mengusung tema 'Urgensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan Dasar'.


Ketua STAISPA Yogyakarta Dr KH Imaddudin Sukamta MA mengatakan, dalam Agama Islam memuat nilai-nilai yang diturunkan pada Profil Pelajar Pancasila.


Sementara dalam seminar yang dipandu moderator Arif Mustofa MPd, Kaprodi PGMI IAI Al-Azhar Lubuklinggau Jefrryadi MPd menyampaikan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL).


Kaprodi PGMI STAISPA Yogyakarta Azka Sya’bana MPd didampingi salah satu dosen Edy Irawan ST MSc menyampaikan Urgensi Implementasi P5 pada pendidikan dasar.


"Pentingnya pembelajaran yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungan sekitar agar pelajar lebih peka, peduli dan belajar untuk menyelesaikan masalah yang kontekstual di sekitar," urainya.


Guru SD Muhammadiyah Unggulan Al-Fatih Patuk Gunungkidul Anang Purwianto SPd Gr mengatakan, Problematika Profil pelajar Pancasila saat ini bahwa siswa semakin jauh dari nilai agama dan moral di tengah derasnya dampak negatif pergaulan, akses informasi tak tersaring dan lemahnya daya dukung keluarga.


"Semua harus dicarikan jalan keluarnya, yaitu dengan melalui project dimana siswa dapat saling bekerja sama, berinteraksi dengan lingkungan dan dapat menguatkan ketrampilan lain," katanya. (Feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X