Krjogja.com - SLEMAN - Pembentukan generasi muda berkualitas tidak dapat hanya dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan perlu ada kerja sama dan sokongan dari berbagai pihak. Program Studi Gizi Universitas Alma Ata (UAA) yang telah hadir sejak 1 dekade silam berupaya untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan generasi muda yang berkualitas dengan mengadakan kegiatan penyuluhan dan pameran gizi seimbang di SMA Negeri 1 Gamping, Sleman pada Senin (9/1/2023) di aula SMA Negeri 1 Gamping.
"Penyuluhan bertemakan gizi seimbang ini menyajikan materi terkait prinsip gizi seimbang yang kini banyak dikenal dengan semboyan isi piringku. Materi ini dipilih karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui jika bahwa slogan 4 sehat 5 sempurna sudah tidak lagi digunakan karena kurang sesuai dengan pedoman gizi seimbang yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Di dalam semboyan isi piringku terdapat penjelasan terkait panduan isi piring yang diperlukan dalam satu kali waktu makan," ujar Dr. Arif Sabta Aji S.Gz selaku dosen program studi gizi sekaligus perwakilan Universitas Alma Ata.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari kelas X dan XI, pengurus Palang Merah Remaja (PMR) SMAN 1 Gamping serta kepala sekolah SMAN 1 Gamping.
"Generasi muda yang berkualitas sebagai calon penerus estafet kepemimpinan dan pembangun bangsa dinantikan banayak pihak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas adalah dengan cara memenuhi kebutuhan gizi setiap individu sesuai dengan kebutuhannya. Seprti yang dilakukan UAA saat ini sangat bermanfaat bagi kita semua," jelas Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gamping, Muhammad Romdoni, S.Pd., M.Pd.
Acara penyuluhan yang diawali dengan quiz interaktif ini berhasil menarik perhatian para peserta. Di akhir sesi panitia acara, yang merupakan mahasiswa semester 3 program studi gizi Universitas Alma Ata, membuka sesi tanya jawab yang disambut dengan penuh semangat oleh peserta. Banyak pertanyaan kritis diajukan oleh para peserta dan berhasil dijawab dengan memuaskan oleh pemateri.
Tsabita selaku pemateri memberikan penjelasan mengenai porsi makan yang tepat agar para peserta bisa memahami dan mempraktekan isi piringku dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dipaparkan juga dampak yang terjadi ketika pedoman gizi seimbang tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari hari.
Setelah pemaparan materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan post test yang bertujuan untuk melihat apakah peserta penyuluhan bisa menguasai pengetahuan yang sudah dipaparkan saat penyampaian materi.
Setelah penyuluhan gizi, peserta diajak untuk berkunjung ke pameran gizi seimbang yang berisi stand pengukuran antropometri untuk mengetahui cara menghitung dan menilai status gizi. Ada pula stand informasi isi piringku yang menampilkan contoh makanan sehat dan tidak sehat. Serta stand konseling gizi yang menyediakan layanan konsultasi bagi guru dan murid SMAN 1 Gamping.(*)