YOGYA - Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta (Fikes Unriyo) mengadakan pameran ilmiah di kampus setempat, Senin (16/1/2023).
Kegiatan ini merupakan akhir dari rangkaian pembelajaran mata kuliah Inovasi Teknologi Kesehatan yang diikuti oleh 275 mahasiswa dari seluruh program studi di Fikes Unriyo.
Pameran ilmiah ini menampilkan prototipe dari produk-produk yang dihasilkan oleh mahasiswa selama proses pendampingan dengan dosen pembimbing masing-masing.
Berbagai jenis prototipe produk ilmiah telah dihasilkan oleh total 63 kelompok mahasiswa yang merupakan wujud dari kerja keras dan kerja sama antaranggota mahasiswa dari berbagai program studi.
Produk-produk bidang kesehatan yang berhasil dibuat oleh para mahasiswa antara lain, website pelayanan puskesmas berbasis digital yang mempermudah antrian pasien, mempermudah tenaga kesehatan untuk menuliskan rekam medis pasien dan data laboratorium yang dapat langsung dibaca oleh pasien.
Produk lainnya adalah aplikasi mobile untuk memaksimalkan pendataan klinik mahasiswa yang ada di Unriyo, yang juga berfungsi untuk screening stres dan resiko depresi pada mahasiswa. Kelompok mahasiswa lainnya berhasil membuat produk biopestisida untuk mengusir tikus.
Desty Ervira Puspaningtyas SGz MPH Dietisien, selaku ketua sekaligus koordinator pengampu mata kuliah ini menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif dari proses belajar dengan metode Discovery Learning, Collaborative Learning dan Project Based Learning.
"Ini menjadi wadah mahasiswa untuk saling berkomunikasi dan bekerja sama secara interpersonal di dalam tim untuk memunculkan produk-produk inovatif dan aplikatif bidang kesehatan," katanya.
Sementara itu, Ns Wahyu Rochdiat M MKep SpKepJ, selaku Dekan Fikes menyampaikan, kegiatan ini adalah pameran ilmiah tahun keempat yang bertujuan untuk meningkatkan keberanian memunculkan ide dari berbagai mahasiswa.
Sekaligus mewujudkan makna dari kata 'profesional' visi dan misi Fikes Unriyo dengan keunggulan memiliki jiwa entrepreneur di bidang kesehatan, khususnya di bidang teknologi kesehatan agar mampu memberikan sumbangsih solusi di berbagai masalah kesehatan.
"Pada kegiatan ini juga mengundang Pusat Studi Kewirausahaan dan Pusat Studi Teknologi dan Informasi untuk diinkubasi menjadi produk jadi," ujarnya.
Rektor Unriyo, Prof Dr dr Santoso MS SpOk berharap semoga kegiatan pameran ilmiah ini mendorong mahasiswa untuk diteruskan menjadi karya ilmiah yang dipublikasikan agar dapat dibaca seluruh masyarakat.
Selain itu produk yang dihasilkan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat seperti produk-produk herbal yang perkembangannya cukup pesat, terutama di masa pandemi Covid-19.
Menurut Rektor, perlu juga dikembangkan produk terapi komplementer lainnya yang dapat mengurangi ketergantungan pada pengobatan konvensional.
Selain itu, produk hasil inovatif ini harus diikuti oleh penelitian dengan didukung fasilitas yang menunjang dan juga diharapkan bisa didaftarkan hak kekayaan intelektualnya.
"Namun, perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa produk yang dipublikasikan telah 'matang' dan mendapatkan HaKI agar tidak diambil oleh orang lain," katanya.
Rencana tindak lanjut dan yang menjadi tantangan selanjutnya dari kegiatan pameran inovasi teknologi kesehatan ini adalah keikutsertaannya di kegiatan bergengsi mahasiswa di tingkat nasional, yakni Pekan Kreativitas Mahasiswa. (Dev)
