• Jumat, 22 September 2023

Kesenian Tamansiswa Membantu Corak Keyogyakartaan

- Jumat, 11 November 2022 | 14:30 WIB
Pembicara seminar Ambuka Raras Angesti Wijib. (Foto: Jayadi K)
Pembicara seminar Ambuka Raras Angesti Wijib. (Foto: Jayadi K)

Krjogja.com - YOGYA - Tamansiswa dengan kesenian, khususnya Sariswara membantu ciri khas/corak keyogyakartaan. Dikpora DIY terus terang sangat dibantu dengan program Sariswara yang kini terus dikembangkan.


Demikian diungkapkan Suhirman MPd, Kasi Pendidikan Dinas Dikpora DIY saat menutup seminar Ambuka Raras Ngesti Wiji di Hotel Tjokro Style, Jalan Menteri Supeno, Sorosutan, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (10/11/2022). Kegiatan diberi pengantar dan dibuka KI Listyo H Krisnarjo selaku Plt Sekretaris Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS). Dalam kesempatan itu, disampaikan orasi seni -budaya Dr Hajar Pamadi selaku Dewan Pembina Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa/PKBTS). Kegiatan menandai satu abad Tamansiswa diselenggarakan PKBTS dan Dikpora DIY dengan peserta seniman, budayawan, pamong/guru TK, SD, SMP/MTs, SMA/SMK se-DIY.


Menurut Suhirman, Dinas Dikpora DIY juga tidak ingin kalah dengan daerah lain, khususnya karya seni dan budaya. "Kota Yogya sudah maju dengan seni dan budaya sudah pasti, menemukan chiri khas produk seni-budaya corak Yogyakarta bukan hal yang mudah," ujarnya.


Diakui Suhirman, menggali ciri khas keyogyakartaan ini, seharusnya terus digali, dikembangkan dalam bentuk karya. "Beberapa kali muncul pertanyaan, ciri khas Yogya itu apa ya? Kaitannya pendidikan karakter, kaitannya keyogyakartaan. Tamansiswa dengan Sariswara karya Ki Hadjar Dewantara ini luar biasa. Ayo terus ditumbuhkembangkan," harapnya.


Sedangkan Ki Listyo H Krisnarjo mengatakan, seminar bertema Ambuka Raras Angesti Wiji, kesenian sebagai pepucuk pendidikan. "Seminar ini untuk menelisik sistem among dalam Sariswara sebagai upaya penyatuan seni kebudayaan nasional berlandaskan pendidikan kesenian daerah," ujarnya.


Selain itu, kegiatan ini dalam upaya menjaga tumbuh kembangnya metode pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui pendidikan berbasis budaya.


Seminar ini menghadirkan narasumber Dr Drs Nur Iswantara MHum (dosen Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta), Dr Sri Ratna Saktimulya MHum, Plt Kapusdi Kebudayaan UGM/dosen Prodi Sastra Jawa), Dr GR Lono Simatupang MA (dosen Departemen Antropologi UGM). Seminar dimoderatori Dr Mikke Susanto MA (Ketua Jurusan Tata Kelola Seni - FSR ISI Yogyakarta). Para pembicara membahas kesenian melandasi pendidikan, metode Sariswara implementasi di ruang trisentra pendidikan serta kesenian daerah modal dasar persatuan bangsa.(Jay).

Editor: Danar W

Tags

Terkini

1.502 Wisudawan USD Merdeka dan Terbang Tinggi

Senin, 18 September 2023 | 21:10 WIB

Ada 16 Politeknik Berstatus BLU

Kamis, 14 September 2023 | 13:50 WIB

HSU Jepang dan Stikes Notokusumo Jalin Kerja Sama

Kamis, 14 September 2023 | 10:50 WIB

Stimaryo Komitmen Perangi Narkoba

Rabu, 6 September 2023 | 19:52 WIB
X