BANTUL, KRJOGJA.com - Penyakit anemia saat ini menjadi masalah kesehatan yang paling sering dijumpai, khususnya pada remaja putri. Sebagai bentuk peduli kesehatan dan upaya dalam ikut menanggulangj kejadian anemia pada remaja putri, kelompok 06 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Alma Ata (UAA) melakukan program edukasi anemia di Dusun Jaten, Desa Sendangsari. Program edukasi ini dilakukan melalui kegiatan pembagian brosur edukasi dan tablet tambah darah, serta penyuluhan.
Dalam program edukasi anemia dan tablet tambah darah dengan sasaran remaja putri tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at (22/07/2022) mengangkat pokok bahasan mengenai bagaimana remaja putri bebas anemia di masa pandemi COVID-19. Edukasi yang dilakukan mencakup edukasi pencegahan anemia, pola makan yang tepat dalam pencegahan anemia, aturam minum tablet tambah darah, dan pola hidup sehat.
Program yang dilakukan oleh Kelompok 06 KKNT Universitas Alma Ata mengenai edukasi anemia dan tablet tambah darah juga telah didukung oleh Sofyan Indrayana, S.Kep., Ners., MS selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Edukasi yang dilakukan dengan sistem kunjungan rumah diharapkan mampu menambah wawasan remaja putri juga pemahaman mengenai pentingnya pencegahan anemia khususnya di masa pandemi COVID-19.
“Edukasi yang dilakukan kelompok KKNT di Dusun Jaten ini sangat mempengaruhi pencegahan anemia remaja putri, karenanya kebiasaan hidup sehat dipengaruhi oleh dukungan lingkungan sekitar serta tentunya diawali oleh sikap kesadaran masing-masing individu,†jelas Sofyan Indrayana.
Sebanyak 16 remaja putri di Dusun Jaten telah diberikan edukasi anemia dan tablet tambah darah. Remaja putri diharapkan mengkonsumsi tablet tambah darah yang berguna untuk menggantikan zat besi yang hilang karena menstruasi dan untuk memenuhi kebutuhan zat besi yang belum tercapai dari makanan. Melalui edukasi tersebut diharapkan pula remaja putri memiliki kebiasaan baru terhadap hidup sehat khususnya dalam mencegah anemia.
Kebiasaan seseorang dipengaruhi oleh sikap dan dukungan lingkungan. Sesuai dengan hal tersebut, kelompok 06 KKNT Universitas Alma Ata berupaya sebagai agent of change yang dimulai dari pendekatan edukasi melalui kunjungan rumah. Hal ini dilakukan sebagai pilihan dengan alasan kunjungan rumah yang bersifat personal mampu memberikan kebebasan remaja putri untuk dapat berdialog langsung dengan mahasiswa KKNT selaku penyuluh.
“Ide penyuluhan secara personal dan penyuluhan dilakukan oleh teman sebaya tentunya memiliki kebebasan untuk berinteraksi sehingga terjadi diskusi serta remaja putri dapat dengan mudah memahami edukasi yang telah diberikan,†pungkas Sofyan Indrayana.(*)