BANTUL, KRJOGJA.com - Sejak berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Catur Sakti Yogyakarta di Bantul tahun 1986 hingga 2022 atau 36 tahun, prinsip Catur Sakti, yakni kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan dan keadilan harus dipertahankan, agar STIKIP Catur Sakti tetap disenangi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Hal tersebut dikemukakan Pembina Yayasan Pembangunan Catur Sakti Yogyakarta, KPH Mangun Kusumo saat menyampaikan sambutannya pada acara syawalan keluarga besar Yayasan Pembangunan Catur Sakti dan Civitas Academika STIKIP Catur Sakti Yogyakarta di Kampusnya Jln Dr Wahidin Sudiro Husodo Trirenggo Bantul, Selasa (24/5/2022).
Dijelaskan, dari 4 prinsip tersebut Catur Sakti harus mampu menciptakan Sumber Daya Manusia ( SDM) yang berkualitas untuk membangun generasi penerus bangsa di masa mendatang.
STIKIP Catur Sakti harus bisa membentuk manusia atau masyarakat hidup yang harmonis, menghargai satu dengan yang lain. "Juga membangun untuk kesejahteraan masyarakat dan berkeadilan sesuai pengabdiannya, " ungkap KPH Mangun Kusumo yang pernah menjabat Sekda di Pemkab Bantul dan Bupati Gunungkidul tahun 1980 silam.
Syawalan STIKIP Catur Sakti kemarin dihadiri Ketua Umum Yayasan Pembangunan Catur Sakti, Danang W Adityatama ST MEg , para dosen, karyawan dan mahasiswa serta para alummus. Danang meminta agar mahasisnya lebih aktif menuntut ilmu setelah lama terganggu kegiatan kuliahnya karena pandemi Covid -19. "Untuk maju harus punya tekat yang sama yakni tujuan, komitmen dan kerja yang sama," kata Danang.
Sementara tausiah diisi oleh H Sumardi MH MPd, yang mengingatkan agar semua yang hadir dalan acara syawalan keluarga STIKIP Catur Sakti mengamalkan kebaikannya yang dilakukan pada saat bulan ramadaan. (Jdm)