YOGYA, KRJOGJA.com - ‎Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu memicu migrasi aktivitas dari ruang fisik ke ruang digital. Pandemi mendorong percepatan pembangunan infrastruktur‎ digital di Indonesia serta menjadi momentum bagi pengembangan sumber daya dan tata kelola baru melalui transformasi digital. Transformasi ekonomi digital di Indonesia termasuk sangat cepat. Valuasi sektor ekonomi digital hingga tahun ini diperkirakan mencapai USD 70 Miliar atau Rp1.000 Trilliun. Sementara pada tahun 2025 diproyeksi akan tumbuh hingga USD 146 Miliar atau Rp 2.100 Triliun.
"‎Jumlah startup nusantara nomor lima terbanyak di dunia. Unicorn di i juga bertambah menjadi delapan di tengah pandemi COVID-19. Hal ini menunjukkan bahwa adaptabilitas dan kreativitas anak-anak muda Indonesia luar biasa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini jelas berhubungan erat dengan dengan ‎perkembangan digital yang terus bertransformasi,"kata ‎Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G Plate orasi ilmiah tema 'Transformasi Digital Nasional dan Kesiapan SDM Nasional' secara virtual dalam acara wisuda Sekolah Tinggi Multi Media (STMM)‎ MMTC di Auditorium Kampus Setempat, Rabu (8/12/2021).
Johnny G. Plate menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai focal point pemerintah dalam implementasi transformasi digital nasional terus berupaya untuk menginisiasi program-program pengembangan talenta digital nasional. STMM sebagai perguruan tinggi negeri di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika tentu memiliki peran penting dalam menyiapkan talenta digital yang memiliki kompetensi dan beragam keterampilan yang dibutuhkan dalam transformasi digital. Hal ini dapat dimulai dari pembaruan program-program studi, diversifikasi keahlian tenaga pengajar yang up to date, serta digitalisasi proses dan layanan pembelajaran.
"STMM dituntut fokus dalam penyiapan SDM digital nasional yang siap terjun di dunia usaha dan dunia industri," ujarnya. Sementara itu, Ketua STMM, Ir Noor Iza, MSc,mengaku bangga karena dari 201 wisudawan sebanyak 92 orang atau sekitar 46 persen telah terserap di dunia kerja. Hal tersebut membuktikan bahwa para mahasiswa sebelum menyelesaikan pendidikan telah mampu menarik perhatian dunia industri, non industri dan instansi pemerintah yang membutuhkan jasa, kemampuan, dan keterampilan mereka.
"Dari 201 wisudawan tersebut, sebanyak 45 orang meraih predikat Cumlaude dengan predikat dengan Pujian, serta 18 wisudawan berhasil meraih Cumlaude dengan predikat Sangat Memuaskan. Adapun peraih nilai tertinggi yaitu Salma Fauziyah Nur Agustin dari Prodi Manajemen Produksi Siaran (IPK 3,94), dan Khinanti Wulan Nugraheni dari Prodi Manajemen Produksi Siaran (IPK 3,94)," terangnya.‎ (Ria)