YOGYA, KRJOGJA.com - Universitas Aisyiyah Yogyakarta melakukan kegiatan pengabdian masyarakat terkait pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Mitra pengabdian ini adalah PKK di Perumahan Griya Tamansari I, Srimartani, Piyungan, dengan tema yaitu Gerakan Kampung Ijo Melalui Pelatihan Pemilahan dan Pengelolaan Sampah di Piyungan.
Â
Wuri Rahmawati MSc didampingi Hari Akbar Sugiantoro MA selaku pendamping mengatakan pelatihan pengelolaan sampah karena masalah sampah ada di berbagai daerah, termasuk DIY. Hal tersebut karena belum optimalnya pengelolaan sampah berbasis rumah tangga.Â
Â
Setiap hari rumah tangga di DIY memproduksi sampah baik organik maupun an organik sebanyak 0,85kg. Tempat pembuangan akhir sampah DIY telah mengalami kelebihan muatan atau volume sehingga perlu solusi agar permasalahan sampah tidak semakin melebar.
"Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu wujud kontribusi perguruan tinggi dalam memecahkan persoalan yang ada di sekitar," kata dalam siaran pers yang diterima KRjogja.comÂ
Â
Sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu Budi Santosa, pengepul sampah pilah (rosok) di TPST Piyungan. Menurutnya, sampah dapat dipilah sesuai dengan jenisnya seperti kertas putih,kertas buram,karton atau dus, kaleng, aluminium,besi, plastik, botol plastik,botol kaca atau beling, dan sebagainya. Jadi nanti bisa dikumpulkan kemudian dijual, harganya berbeda-beda untuk setiap jenis atau kelompok sampah,imbuhnya.Â
Â
Pengabdian masyarakat ini berlansung selama 4 bulan. Tahapan dalam pengabdian antara lain memberikan penyuluhan tentang pemilahan sampah, praktik memilah sampah anorganik, inisiasi pengembangan tabungan sampah dan pembagian poster tentang pilah sampah an organik di setiap rumah mitra.Â
Â
Wuri berharap kegiatan pengabdian ini semacam ini dapat dilakukan diberbagai daerah agar masyarakat terbiasa untuk memilah sampahnya di level rumah tangga. "Kami berharap kegiatan seperti dapat memberikan solusi khususnya bagi mitra dan lebih luas lagi ke depannya dapat memberikan solusi pada persoalan sampah di DIY," imbuhnya. (*)