Lulusan Dituntut Kreatif, Jangan Ala Kadarnya Audit Mutu Perguruan Tinggi

Photo Author
- Minggu, 7 April 2019 | 23:10 WIB
Prof Edy Suandi sedang menyampaikan ceramah. (Istimewa)
Prof Edy Suandi sedang menyampaikan ceramah. (Istimewa)

TANGERANG, KRJOGJA.com – Guna menghadapi persaingan global yang kian ketat, dan menyiapkan lulusan yang kreatif-inovatif serta melek teknologi, perguruan tinggi (PT) harus secara serius dan rutin melakukan audit mutu internalnya. Jangan melakukan audit mutu PT hanya ala kadarnya, sekadar formalitas. Ini bukan hanya menghamburkan energi dan biaya saja, namun secara substantit tidak memberi apa-apa.  

Pakar manajemen pendidikan tinggi Prof Dr Edy Suandi Hamid menyampaikan hal pada Pelatihan Audit, Minggu (7/4/2019). Kegiatan di Kampus  Universitas Muhammadiyah Tangerang, berlangsung tiga hari dan  diikuti 60 peserta dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia. 

“Dalam setiap PT perlu banyak tenaga auditor yang kompeten dan qualified. Kegiatan ini harus dilakukan berbasis kesadaran internal, bukan karena adanya tuntutan regulator atau perintah Kemenristek-dikti,” tandas Edy yang juga Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah.

Jika ini yang dilakukan dan sudah terjadi, maka ‘budaya mutu’ menurut mantan Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) juga akan mewujud. Ini berarti perguruan tinggi tersebut sudah punya modal besar untuk bersaing bukan saja pada level lokal, atau bahkan nasional, tetapi juga global. “Akreditasi Unggul juga akan mudah diperoleh, bahkan akreditasi internasional," tutur

Diakui, dari audit internal ini diharapkan bisa memotret utuh kualitas  dari unit-unit yang diaudit, bagaimana proses akademik dilakukan. “Sehingga dapat diketahui apa kekurangannya, apa yang harus diperbaiki dan dilakukan ke depannya," lanjut mantan Rektor UII Yogyakarta.

Dengan audit lanjut Edy Suandi yang kini Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta,  mutu bisa dicermati kesesuaian antara standar pendidikan tinggi yang ditetapkan  PT dengan kenyataannya di lapangan. “Dengan demikian, jika audit bisa dilakukan rutin setiap semester, ditangani oleh tenaga yang kompeten, kemudian ada tindak lanjut hasil, bisa diharapkan akselerasi perbaikan mutu lembaga akan terjadi,” tandasnya.(Fsy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X