Gantikan SBMPTN, UTBK Bakal Diadakan 24 Kali

Photo Author
- Rabu, 24 Oktober 2018 | 16:08 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) masuk PTN  akan digelar sebanyak 24 kali. Pemerintah mulai tahun ini mengubah  seleksi pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2019.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Ravik Karsidi di Jakarta, Rabu (24/10/2018) menjelaskan pada tahun 2019,Kemristekdikti mengubah pola seleksi pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2019. "Nantinya, tes pada jalur SBMPTN hanya akan digelar melalui ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang digelar di tes centre. Skor UTBK tersebut akan menjadi modal untuk mendaftar ke salah satu PTN atau prodi yang diinginkan" tegas Ravik.

Adapun untuk lokasi tes, direncanakan akan digelar di 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di seluruh Indonesia.

"Belum ada jadwal pasti, tapi kami berencana menggelar UTBK pada hari Sabtu dan Minggu, pagi dan sore, menyesuaikan jadwal libur sekolah siswa. Terlebih pada Maret sampai Juni itu mereka (calon mahasiswa) masih menyandang status sebagai siswa dan mungkin disibukkan dengan persiapan ujian akhir juga," jelas Ravik


Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir  mengatakan panitia juga akan memberi afirmasi bagi calon mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN). Sehingga nanti calon mahasiswa yang bersangkutan tidak perlu membayar Rp 200 ribu untuk mendaftar tes UTBK.

Prosedurnya, kata Menteri Nasir calon mahasiswa yang merasa tidak mampu harus melampirkan surat keterangan untuk menjadi dasar pertimbangan panitia. "Tapi kami mungkin panitia akan membayar biaya pendaftaran tes hanya satu kali saja," jelas Nasir.

Mengenai kuota pemberian afirmasi bagi calon mahasiswa, tambah dia, kemungkinan akan disesuaikan dengan kuota Bidikmisi. Namun terkait itu dia mengaku masih akan dikaji lebih detail lagi. "Kami akan bahas itu lagi nanti, kemungkinan otomatis dengan kuota Bidikmisi," ungkap Nasir. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X