SEMARANG,KRJOGJA.com - Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang merupakan salah satu desa wisata di Kab Semarang. Belakangan desa ini semakin ramai dikunjungi masyarakat karena potensi alam nan indah yang dimilikinya, termasuk makin banyak dikunjungi turis asing.Â
Karena itu, kemampuan berkomunikasi berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris, semakin dibutuhkan masyarakat guna melayani tamu tamu asing. Kondisi ini membuat tim pengabdian masyarakat Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) tergerak memberi bantuan pemberdayaan masyarakat. Tim PKM Unimus yang didukung dana Kemenristekdikti ini bermitra dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan kelompok PKK RT09/RW04 mengadakan kegiatan pelatihan berbahasa Inggris, promosi dan kegiatan penunjang lainnya. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa sekaligus mengenalkan desa wisata ini ke khalayak yang lebih luas.
Dekan FBBA Yessika Maya Oktarani SS MHum kepada pers di Semarang Kamis (18/10/2018) menyatakan pelatihan bahasa dilaksanakan 3 minggu sekali di Bejalen bergantian Pokdaris dan ibu-ibu PKK. Anggota Pokdarwis yang mayoritas pemuda desa bersemangat mengikuti pelatihan, juga ibu-ibu PKK sangat aktif dalam pelatihan dibarengi membuat oleh-oleh khas desa yaitu Stik Betutu.Â
Kehadiran Lina Sandgren dari Swedia, menambah keseruan pembelajaran Bahasa Inggris di desa tersebut. Cara membuat makanan, memetik salak, menyusuri Rawa Pening dengan perahu, menjadi kegiatan praktik yang tidak terlupakan. Selain Bahasa Inggris, masyarakat juga dilatih Kepemanduan Wisata dengan instruktur R. Pandhu Satyabrata ST, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jateng dan Pelatihan TIK dilaksanakan di laboratorium Bahasa dan multimedia Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Unimus dipandu ahli IT Unimus.Â
Selain itu, promosi potensi wisata desa melalui media sosial, laman desa serta papan penunjuk jalan. Laman yang dibuat anggota Pokdarwis, sudah mulai efektif digunakan, sehingga beberapa turis asing mulai datang bahkan menginap di homestay yang ada di desa tersebut. Pokdarwis dan kelompok PKK melalui Rina Fatkhiyati (Sekretaris Desa Bejalen) menyampaikan apresiasi kepada tim pengabdian yang membagikan ilmu. Terjadi perubahan sikap dan makin percaya diri di antara warga desa dalam menggunakan bahasa Inggris. Sebagai bekal, sebuah buku panduan praktis berbahasa Inggris juga disusun sehingga pasca kegiatan, masyarakat masih bisa berlatih sendiri. (Sgi)