JAKARTA, KRJOGJA.com - Ketua Panitia Reuni Keluarga Besar Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Prof Otto Hasibuan berharap sejumlah menteri kabinet kerja dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan alumni UGM menghadiri reuni akbar di Jakarta Convention Center Sabtu (22/9/2018) pukul 09.00-16.00 WIB yang mengambil tema Guyub Kini & Nanti, artinya semua alumni harus Selalu Guyub selamanya.
"Yang kami harapkan kehadirannya antara lain Menhub Budi Karya Sumadi, Menlu Retno Marsudi, Menteri PU dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Bahkan, kita harapkan Presiden memberikan sambutannya," kata Otto Hasibuan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Ia menambahkan, banyaknya alumni UGM yang berkiprah diberbagai sektor diharapkan dapat berbagi cerita dengan junior mereka dalam temu alumni tahun ini. Selain itu diharapkan para senior KAGAMA bisa lebih erat hubungannya dengan adik-adik kita sehingga tercipta jaringan yang sangat kuat untuk memajukan bangsa.
Tidak kurang 3.000 alumni akan hadir dan bersilaturahmi dalam acara ini. Kesempatan ini, ujar Otto, dapat dimanfaatkan alumni untuk mengenang kembali masa-masa kuliah. Ia juga berpesan kepada seluruh anggota KAGAMA untuk bisa menerima perbedaan karena sebentar lagi ada Pilpres dan Pemilihan legislatif serentak 2018 dan harus menjadi perekat persaudaraan dan persatuan.
“Kepada KAGAMA, saya imbau harus menerima perbedaan pilihan politik, kontestasi elektoral, sebagai keniscayaan. Kita harus jaga keniscayaan ini, dan buktikan pada masyarakat dan bangsa ini, kita sebagai anggota Kagama di manapun berada tetap, dan harus, menjadi perekat persaudaraan dan persatuan,†tutur Otto Hasibuan.Â
Humas panitia reuni Ramulo Silaen mengharapkan semua alumni bisa menghadiri acara tersebut. "Kehadiran keluarga Alumni ini sangat diperlukan untuk mempererat persaudaraan," katanya dengan menyebutkan, acara dimeriahkan band Padi Reborn, Elek Yo Band (band musik beranggotakan Menteri Kabinet Kerja), Romy Rafael, Dagelan Mataraman, Astrid Bonivasia.
KAGAMA, menurut Ramulo, diharapkan dapat menunjukan kepelopran dalam menghadapi persoalan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketimpangan. Semua itu adalah masalah bersama. Karena itu ia berharap KAGAMA tetap menunjukkan kepeloporan, baik dalam menguatkan dan mengefekifkan peran negara, pemerintah, maupun dalam memperkuat solidaritas sosial. (Ful)
