FKIP UNS Siap Hadapi Era Disrupsi

Photo Author
- Senin, 23 Juli 2018 | 03:13 WIB

SOLO, KRJOGJA.com - Dunia pendidikan saat ini dihadapkan perkembangan yang sangat cepat berupa fenomena disrupsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan harus bersiap menghadapinya, dimana belajar tidak harus bertatap muka lagi.

"Para guru dan pendidik harus menghadapi disrupsi, termasuk yang mendorong terjadinya digital disruption pada sistem pendidikan," jelas Prof Sutarno MSc PhD, wakil rektor 1 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dihadapan para pendidik peserta Konferensi Internasional Pelatihan Guru dan Pendidikan ke-4 ("The 4th International Conference on Teacher Training and Education"-ICTTE) yang berlangsung dua hari, Jumat dan Sabtu.

Dalam konferensi internasional yang berlangsung dua hari, para pakar dan profesional pendidikan internasional dari berbagai negara berkumpul, untuk memformulasikan metode pendidikan baru yang relevan dengan perkembangan zaman. Prof Sutarno berharap dapat dirumuskan formulasi pendidikan yang sesuai kebutuhan para peserta didik masa kini dan masa mendatang.

Sementara mengatakan Nunuk Suryani, menjelaskan, di era disrupsi ini kegiatan belajar mengajar mengalami perubahan total. Perkembangan berbagai aspek pendidikan dan pengajaran, termasuk relevansi kurikulum, institusi pendidikan, guru, metoda pembelajaran dan lain-lain, dibahas dengan menampilkan sebanyak 190 paper terpilih yang telah diseleksi para pakar pendidikan.

"Dari sinilah akan diketahui apakah kurikulum yang berlaku saat ini masih relevan. Hal itu karena kita sudah masuk era ketika belajar bisa tanpa harus bertatap muka. Di forum ini dihadirkan semua narasumber yang sudah menerapkan sistem itu," jelasnya.

Konferensi internasional para pendidik calon guru ini merupakan acara tahunan. Di forum yang melibatkan berbagai pihak, yaitu peneliti, birokrat, pengamat, dosen, guru, dan mahasiswa terjadi sharing wawasan, pemikiran dan hasil riset terkini, terkait isu-isu dan fenomena perkembangan pendidikan guru di seluruh dunia.

Konferensi diselenggarakan bersama Thepsatri Rajabhat University (TRU), Thailand dan Forum Komunikasi Pimpinan LPTK se Indonesia. Diantaranya menampilkan pemrasaran Prof  Dr Hideo Nakata (University of Tsukuba), Prof Christine CM Goh (National Institute of Educaton Singapura), Prof. Andrzej Cirocki (York University United Kingdom). (Qom)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X