PURWOKERTO, KRJOGJA.com - Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar konferensi internasional bertajuk “Conference on Teaching English as a Foreign Language (COTEFL) digelar di Gedung Arjuna, Java Heritage Hotel Purwokerto, Sabtu (14/07/2018). Hadir sebagai Pembicara Konferensi Internasional, Prof Andy Cirocki dari Departemen Of Education, York University, Helington dan beberapa lainnya.
Hadir juga para pembicara yang merupakan lulusan baru program Ph, D dari perguruan Tinggi Muhammadiyah diantaranya, Condro Nur Alim, Ph.D dari UM Purwokerto, Koesoema Ratih, Ph.D dari UM Surakarta, Erwin Akib, Ph. D dari UM Makasar, Eko Purwanti, Ph.D dari UMY, dan Asih Ernawati, Ph.D dari UM Purwokerto.
Ketua Panitia Condro Nur Alim, PhD mengungkapkan, inti dari kegiatan ini adalah memupuk suasana kelimuan dan menjadikannya wadah penghubung antar pengajar Bahasa Inggeris dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. “Jadi tiap tahun kita mengadakan kegiatan ini, tujuannya adalah untuk mendiskusikan isu terbaru mengenai pembelajaran Bahasa Inggris. Jadi kita mencari formulasi yang terbaru, bagaimana metode pengajaran Bahasa Inggris itu bisa maksimal,†ungkapnya.
Dekan Fakultas Sastra, Ambar Pujiyatno, SS MHum. mengungkapkan, COTEFL merupakan Konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Sastra UMP secara tahunan dan tahun ini merupakan COTEFL yang ke-9. “Sebenarnya COTEFL ini untuk mewadahi semua kegiatan ilmiah dan ide - ide dari para dosen bahasa Inggris khususnya Fakultas Sastra dan juga para dosen bahasa Inggris dari seluruh dunia. Karena ini merupakan Konfrensi Internasional yang semakin kedepan semakin berkualitas,†ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UMP Dr H Syamsuhadi Irsyad SH MH mengungkapkan, kegiatan Conference on Teaching English as a Foreign Language (COTEFL) ini merupakan kegiatan yang akan membuka wacana kita dalam pengajaran bahasa inggris. Menurut Rektor, era digital menjadikan siswa sedikit abai dengan keberadaan pendidik.
“Jika keadaan tersebut tidak ditangani, maka guru akan semakin diabaikan dan siswa menjadikan internet sebagai sumbernya. Padahal belum tentu internet benar seluruhnya. Hal ini perlu dirumuskan bersama, semoga kegiatan pada hari ini akan meciptakan wawasan baru pengetahuan yang bermanfaat bagi semua peserta. Saya berharap akan memperkaya pengetahuan dan kontribusi kita,†ungkapnya.
Rektor berharap, kepada para akademisi Indonesia, terkait penerjemahan buku asing ke dalam bahasa Indonesia harus diperbanyak. “Penerjamahan buku, menurut saya pribadi akan jauh lebih besar dibandingkan dengan pengajaran bahasa Inggris kepada orang Indonesia,†pungkasnya. (Dri)