JAKARTA (KRjogja.com) - Puput Pujianti mengaku mendapat banyak pengalaman berharga selama mengajar di sekolah Indonesia di Singapura. Mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut mendapat pengalaman mengajar ke Singapura saat melaksanakan program PPL luar negeri.
“Itu sekolah di bawah KBRI di Singapura. Di sekolah tersebut dari SD hingga SMA satu atap. Pembelajarannya lebih aktif karena jumlah siswanya lebih sedikit dan lebih banyak ke praktikum,†cerita Puput seperti dilansir laman UNY, Sabtu (3/3/2018).
Puput yang lulus dengan IPK 3,57 itu mendapat nilai A untuk PPL. Ia pun ditunjuk untuk mengajar sebanyak tujuh kelas mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Puput menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris saat mengajar karena kebanyakan murid adalah anak Indonesia yang lahir di Singapura. Namun, ada pula murid keturunan Perancis dan China.
Jika ada murid yang tidak begitu paham dengan bahasa Indonesia, ia akan kembali menjelaskan dengan bahasa Inggris. Sekolah tersebut memang kekurangan tenaga pengajar, tidak sebanding dengan jumlah kelas yang ada. Seorang guru memang dituntut bisa mengajar beberapa mata pelajaran. Puput sendiri megajarkan mata pelajaran Fisika, IPA, dan PKn selama di sana.
Sama seperti di sekolah lain pada umumnya, setiap hari Senin, sekolah tersebut juga melaksanakan upacara bendera. Sedangkan selain hari Senin hanya dilaksanakan apel pagi. Untuk hari-hari besar, seperti Hari Pancasila atau Hari Kartini, sekolah juga melaksanakan upacara. (*)Â
