SLEMAN, KRJOGJA.com - 660 mahasiswa prodi Bahasa Arab dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia berkumpul di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta 24-27 November 2017. Para mahasiswa ini berkumpul untuk mengikuti berbagai rangkaian acara dalam agenda Kemah Bahasa Arab dan Muktammar ITHLA yang ke-6.
Cukup menarik dalam agenda kali ini adalah keikutsertaan mahasiswa dari Universitas Persatuan Malaysia Selangor yang ikut serta mengikuti rangkaian acara empat hari. Diskusi menarik langsung terjadi saat agenda seminar pembukaan yang mengundang pembicara utama Ketua Umum PPP sekaligus anggota DPR RI Romahurmuziy, Jumat (24/11/2017) sore.
Di hadapan para mahasiswa, Rommy mengungkap bahwa beberapa waktu kebelakang persoalan kebangsaan Indonesia hanya berkutat pada mempertentangkan kepemimpinan yang berdampak merentet pada masyarakat yang terpecah. Padahal, bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami tantangan lain yang sangat membutuhkan persatuan anak-anak bangsa.
“Sudah cukup mempertentangkan tentang perbedaan karena di depan tantangan ekonomi kita jauh lebih penting. Tiongkok saat ini begitu menguasai ekonomi dunia dan kita tak boleh hanya sibuk saling caci antar anak bangsa dan tak bisa mengejar ketinggalan dengan negara-negara ekonomi besar dunia,†ungkapnya.
Para mahasiswa menurut Rommy juga menghadapi tantangan luar biasa besar yakni masuknya ideologi di luar Indonesia yang memang masuk untuk merusak ideologi Pancasila yang memang susah payah ditanamkan bahkan oleh para kyai di masa lampau. “Saat ini masuk paham yang merusak NKRI yang itu berasal dari luar dan berusaha menihilkan persatuan bangsa yang sebenarnya digagas para ulama sejak lama bahkan masa Pangeran Diponegoro hingga KH Hasyim Ashari. Jargon mencintai tanah air adalah sebagian dari iman harus terus diingat oleh teman-teman mahasiswa,†ungkapnya lagi.
Rommy yang berada di Komisi XI DPR RI juga mengingatkan agar mahasiswa Bahasa Arab dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia selalu mengedepankan budaya konfirmasi ketika menerima informasi dari berbagai canel media yang saat ini banyak dijumpai. “Saya mengingatkan pada teman-teman mahasiswa untuk hanya mempercayai media mainstream karena saat ini situs online sangat mudah sekali diproduksi oleh kelompok negatif demi kepentingan tertentu. Jangan lup untuk selalu melakukan konfirmasi pada sumber yang terlibat dalam berita itu,†pungkas Rommy. (Fxh)