SEMARANG,KRJOGJA.com-Secara umum generasi muda atau anak muda Indonesia saat ini menghadapi 3 persoalan besar menyangkut ketidakpastian masa depan, persaingan hidup yang ketat, dan terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral.Â
Hal tersebut disampaikan Ketua (Pimpinan Wilayah PW) Muhammadiyah Propinsi Jateng Drs HM Tafsir MAg saat memberi Kuliah Umum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bagi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) di masjid kampus setempat. Ikut mendampingi WR III Unimus Drs Samsudi Rahardjo MM MT dan Ketua Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) Unimus Rokhmat Suprapto Sag MSi.
"Sangat sedikit anak muda yang punya kepastian masa depan, mereka tidak atau belum bisa tahu seperti apa masa depan mereka nantinya. Generasi muda sekarang menjalani persaingan hidup ketat di antaranya mereka harus berebut pekerjaan dimana ribuan orang mendaftar sedang yang diterima hanya beberapa orang saja. Untuk itu anak muda wajib menjadi generasi yang unggul untuk bisa memenangkan persaingan dan mendapat kepastian masa depan mereka†ujar Tafsir.
Dia menilai kemerosotan moral belakangan semakin banyak terjadi. Contoh-contoh tindakan asusila, penyalahgunaan narkoba, perkelahian siswa dan lain sebagainya sebagai beberapa contoh kemerosotan moral. Ini semua bisa diatasi dengan pengamalan agama, pendidikan karakter dan moral dijalani anak anak muda.
"Organisasi Muhammadiyah didirikan atas sejumlah dasar filosofis di antaranya hidup harus bertauhid dan manusia harus hidup bermasyarakat. Anak muda juga harus juga begitu menjal;ankan kehidupan keagamaannya sekaligus kehidupan bermasyarakat secara bersama sama secara baik†ujar Tafsir. (Sgi)