SLEMAN, KRJOGJA.com- Universitas Gadjah Mada (UGM) Jumat (26/5/2017) resmi memiliki rektor baru. Prof Ir Panut Mulyono MEng menjalani prosesi pelantikan dipimpin Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Pratikno di ruang bersejarah Balai Senat.
Sebelum dimulainya pelantikan, MWA membacakan surat keputusan yang menyatakan ungkapan terimakasih UGM pada Prof Dwikorita Karnawati atas masa bhaktinya sebagai rektor pengganti antar waktu. Dalam keputusan tersebut dinyatakan pula jabatan rektor baru yang bakal dilanjutkan oleh Prof Ir Panut Mulyono MEng selama lima tahun kedepan 2017-2022.
Prof Panut Mulyono dalam sambutan perdana sebagai rektor mengungkap bawasanya ia ingin membawa UGM ke tahap tugas peradaban yang berkonteks menjadi pemandu peradaban baru Indonesia berlandaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Panut berpandangan ada empat ruang lingkup yang harus dimasuki UGM yakni internal kampus (jagad alit), lingkup Yogyakarta (jagad tengah), lingkup Indonesia (jagad ageng) dan lingkup global (jagad njaba).
"UGM harus bisa menjangkau empat jagad tersebut untuk membangun kemuliaan kehidupan dan penghidupan manusia serta kemuliaan alam. Saya memohon dukungan dari warga masyarakat UGM, Yogyakarta, Indonesia dan global dalam masa kepemimpinan lima tahun kedepan," ungkapnya.
Sementara Rektor pengganti antar waktu UGM, Prof Dwikorita Karnawati dalam sambutannya mengingatkan bawasanya kehadiran UGM diharapkan tetap sebagai universitas pengawal Bangsa Indonesia agar tetap tangguh hingga berabad-abad kedepan. Dwikorita meminta semua pihak belajar dari Irak yang runtuh akibat perbedaan pandangan yang membuat bangsa tersebut tak kuat.
"UGM hadir untuk mengawal bangsa Indonesia dan menguatkan bangsa ini kedepan hingga berabad-abad kedepan. Pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat atau kita sebut sosio enterpreneurship harus terus berjalan kedepan di kampus UGM, saya sampaikan terimakasih," ungkapnya.
Ketua MWA, Pratikno mengungkap tugas berat menanti rektor baru Prof Panut Mulyono khususnya mewujudkan UGM yang dengan jelas menyatakan diri sebagai universitas Pancasila. "Saya kira tantangan berat untuk Prof Panut untuk memastikan UGM berjalan lurus sesuai dengan harapan dan gagasan yang telah disampaikan. Selamat bertugas dan berjuang "Smiling Rector" kita," terangnya. (Fxh)