Fisipol UGM Didukung BPJS Ketenagakerjaan Buka Program 'Double Degree'

Photo Author
- Sabtu, 28 Januari 2017 | 19:54 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Fisipol UGM membuka program Double Degree S2 Sosiologi, didukung penuh BPJS Ketenagakerjaan. Program pendidikan jenjang master ini bekerjasama dengan Master of Social Policy, University of Melbourne, Australia.

Mahasiswa yang mengikuti program ini akan kuliah selama 2 semester di UGM dan 2 semester selanjutnya di Melbourne. Lulusan akan mendapatkan gelar Master of Arts (MA) dari Sosiologi UGM dan Master of Social Policy dari University of Melbourne. Pendafatran dimulai Februari ini.

Dekan Fisipol UGM Dr Erwan Agus Purwanto mengatakan, pembukaan kelas internasional double degree ini merupakan upaya nyata Fisipol UGM menjadikan setiap Prodi di Fisipol UGM bertaraf internasional. "Tantangan era globalisasi sekarang ini menuntut perguruan tinggi bisa menjalin kerja sama sama lebih luas di tingkat global sehingga nantinya bisa menghasilkan lulusan yang memiliki padangan dan wasasan global," terang Erwan saat peluncuran program Double Degree S2 Sosiologi di ruang seminar timur Fisipol UGM, Jumat (27/01/2017).

Ketua Departemen Sosiologi Fisipol UGM Dr Arie Sudjito mengatakan, ide peluncuran Prodi S2 Double Degree ini berawal dari komitmen Fisipol UGM dengan BPJS Ketenagkerjaan terkait kerja sama pendidikan, penelitian dan pelatihan dalam pengembangan BPJS Ketenagakerjaan. Diharapkan akan dihasilkan lulusan yang mumpuni dan trampil mengurusi jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia.

Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz, mengapresiasi pendirian prodi yang berkonsentrasi pada pengembngan keahlian dan perlindungan sosial tenaga kerja, Prodi S2 Double Degree ini menurutnya sangat relevan dengan pengembangan BPJS ketenagakerjaan. "Kerja sama pengiriman karyawan kami menjadi mahasiswa di UGM sebagai upaya untuk mencapai visi dan misi BPJS Ketenagakerjaan dan meningkatkan kapabilitas organisasi kami," katanya.

Naufal mengatakan, tantangan yang dihadapai BPJS ketenagakerjaan saat ini tidaklah mudah karena baru sekitar 48 juta peserta aktif (membayar premi) atau baru 40 persen dari 118 juta angkatan kerja. Masih ada sekitar 60 persen pekerja yang belum tercover.

Oleh karena itu BPJS Ketenagakerjaan akan terus melakukan sosialisasi agar seluruh angkatan kerja tercover BPJS. Apalagi sebentar lagi Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan banyaknya penduduk usia produktif. "Kita tahu usia produktif kita makin banyak, kita akan ajak angkatan kerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," pungkasnya. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X