YOGYA (KRjogja.com) - Pelaksanaan pendidikan agama Islam untuk pelajar SMA di Sleman rendah efektivitasnya. Hal itu dikarenakan metode pendidikannya masih konvensional yang menyebabkan siswa merasa bosan. Akibatnya tujuan pendidikan menjadi tidak optimal.Â
Pengawas sekolah madya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Siti Aminah menjelaskan, pembelajaran dengan sistem monolog menyebabkan komunikasi dua arah tidak berjalan dengan baik. Akhirnya para siswa menjadi cepat bosan dengan pendidikan agama Islam yang selama diberikan.Â
"Sistem itu masih konvensional. Tapi kalau menggunakan metode 'fun card' sebagai media pembelajaran, akan mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih serius. Sehingga hasilnya akan lebih maksimal, " kata Siti dalam ujian terbuka promosi doktor di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Dalam disertasinya, Siti Aminah mengambil judul 'efektivitas  pengguna fun card sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar kearifan diri dan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Kabupaten Sleman'.
Setelah mampu mempertahankan disertasinya, dewan penguji yang diketuai Dr Ahmad Nurmandi MSC menyatakan Siti Aminah lulus dengan predikat memuaskan sehingga berhak menyandang gelar doktor. "Karena mampu mempertanggungjawabkan disertasinya dan jawab pertanyaan dari dewan penguji, Siti Aminah dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor, " ujarnya. (Sni)Â