Membongkar Mitos Industri Minyak Sawit

Photo Author
- Sabtu, 30 Juli 2016 | 02:42 WIB

SLEMAN (KRjogja.com) - Dalam dekade terakhir, berbagai isu sosial, ekonomi, dan lingkungan digunakan sebagai tema utama dalam kampanye-kampanye negatif terhadap industri minyak sawit Indonesia. Padahal, banyak dari kampanye tersebut dibangun di atas mitos-mitos yang belum diuji kebenarannya.

Mitos-mitos ini diulas dalam buku berjudul Mitos vs Fakta Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global yang diterbitkan oleh Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI).

"Kejayaan Indonesia sebagai eksportir komoditas pertanian direpresentasikan oleh agroindustri kelapa sawit. Walau demikian, agroindustri ini juga menghadapi tantangan berupa kampanye anti kelapa sawit, yang menyangkut aspek sosial, ekonomi, serta lingkungan yang dianggap mengalami destruksi akibat adanya pengembangan bisnis kelapa sawit," ujar ahli ekonomi pertanian UGM, Dr.Jangkung Handoyo Mulyo, M. Ec., dalam Workshop dan Bedah Buku yang diadakan atas kerja sama antara Pusat Kajian Kedaulatan Pertanian (PAKTA) UGM dan PASPI, Kamis (28/7) di Auditorium Fakultas Pertanian UGM.

Industri minyak sawit merupakan industri strategis dalam perekonomian Indonesia, karena kontribusinya yang cukup besar baik dalam ekspor non migas, penciptaan kesempatan kerja, pembangunan daerah pedesaan, dan pengurangan kemiskinan. Karena itu, ia menyayangkan maraknya kampanye negatif terhadap industri minyak sawit yang selain menyesatkan banyak orang, juga dapat merugikan industri minyak sawit Indonesia.

Direktur Eksekutif PASPI, Dr. Ir. Tungkot Sipayung, menjelaskan  kampanye negatif terhadap industri minyak sawit sudah berlangsung lama, sejak Indonesia mulai mengembangkan pola perkebunan inti rakyat kelapa sawit di tahun 1980-an. Kekhawatiran produsen minyak kedelai yang kalah bersaing dengan minyak sawit menjadi pemicu intensifnya kampanye negatif pada masa itu. Kini, tema kampanye dan strategi yang digunakan pun makin berkembang. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X