KRjogja.com - SLEMAN - Keluarga akan tetap menjadi keluarga. Nilai tersebut diselipkan dalam kegiatan temu alumni PBI Menyapa dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).
Kegiatan yang diadakan pada 23 Maret 2023 di Porta Hotel Yogyakarta. 14 alumni PBI UKDW dari lulusan 2019 turut hadir dan mengikuti sapaan diskusi.
Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Promosi, Anesti Budi Ermerawati mengatakan acara PBI Menyapa merupakan acara perdana bersama alumni PBI UKDW. Tentunya sebagai salah satu upaya untuk menjalin silaturahmi dengan alumni.
Baca Juga: Karang Taruna Kulonprogo Gelar Diskusi, Calon Pemimpin akan Datang Harus 'Ngulon Progoni'
"Kami menjajaki kerja sama dengan para alumni. Karena terkait dengan bidang akademik kami yang perlu menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan sekolah, tempat kursus bahasa Inggris, atau instansi lain yang terkait,"tutur Ermerawati.
Ia menambahkan jika pihaknya segera mengadakan pemutakhiran kurikulum sehingga ingin ada masukan dari alumni-alumni.
"Karena mereka yang sudah mengalami kurikulum lama, jadi bisa memberi masukan kekurangannya, alasan harus dipertahankan, dan lain sebagainya. Jadi ini adalah acara pertama kami dan many more to come. Usia kami juga baru 7 tahun dan kami sudah meluluskan 4 angkatan,"tambah Ermer.
PBI Menyapa dihelat secara luar daring saja karena ingin membentuk suasana kekeluargaan yang intens.
"Totalnya ada 14 orang yang hadir, karena alumni juga sudah menyebar ke mana-mana. Memang kami lakukan secara onsite, maka hanya mengundang yang Yogya dan sekitarnya, bahkan ada yang dari Ungaran,"ucapnya lagi.
Keseruan dalam temu balung pisah tersebut secara hangat diselingi diskusi yang menarik. KKN inklusi PBI UKDW juga menjadi program dalam membangun situasi inklusif.
Ia berharap program yang didiskusikan bersama para alumni bisa membawa aura positif dalam bermasyarakat.
Selama beberapa tahun terakhir, mereka sudah membangun situasi inklusi. Harapannya dengan mengundang teman-teman alumni ini untuk menyebarluaskan program inklusi ini.
"Ke depannya kami ingin membuka kesempatan selebar lebarnya untuk rekan-rekan penyandang disabilitas untuk berkuliah di kampus kami. Nah, maka kami ingin membangun situasi sebagai kampus ramah disabilitas. Kami ingin membiasakan rekan-rekan mahasiswa untuk siap dengan keadaan itu," ujar Ermer. (*3)
