Krjogja.com Solo - Klinik gagal jantung Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendapat penghargaan dari American Heart Association karena dinilai konsisten sekaligus berhasil menurunkan angka kematian pasien gagal jantung sampai 7,4 persen sementara di Asia masih 17 persen.
Pengakuan dari American Heart Association terhadap RS UNS karena sejak 2017 hingga 2023 konsistensi dalam merawat pasien gagal jantung dengan pemberian dosis obat sesuai yang direkomendasikan dan sudah distandarisasi. Kasus perbaikan pasien gagal jantung yang ditangani tinggi.
Baca Juga: Kakorlantas Resmikan Penggunan SIM C1
Selain bisa menurunkan angka kematian akibat gagal jantung juga angka rehospitalisasi (keluar masuk rumah sakit) yang berulang. Yang menggembirakan dari empat rumah sakit yang mendapat penghargaan, hanya RS UNS yang tipe C. Tiga yang lain tipe A," jelas Prof Dr Hartono, Direktur RS UNS, Kamis (30/5).
Ia berharap capaian di atas bukan merupakan hasil akhir atau akhir dari suatu proses. Justru ini adalah awal dari suatu proses dengan pengakuan tingkat Internasional terkait pelayanan jantung. "Harapan kami semakin hari kita dapat meningkatkan kualitas layanan, khususnya di Klinik Gagal Jantung.”
Baca Juga: Wabup Setyo Sukarno Maju Nyalon Bupati
Dr dr Habibie Arifianto SpJP(K) MKes, FIHA menambahkan angka kejadian gagal jantung Indonesia tertinggi yang ada di Asia. Di RS UNS punya data sendiri, dari 2017 hingga 2022 tercatat sekitar1.200 pasien gagal jantung. Angka terhitung sangat besar untuk wilayah Solo yang berpenduduk sekitar 300 ribu.
Sementara angka gagal jantung (registri) di Indonesia 90.000-100.000 per 1 juta penduduk. Bersama dr Irnizarifka SpJP(K) FIHA, FAPSC, FAsCC selaku Kepala Instalasi Laboratorium Kateterisasi RS UNS punya cita-cita membuat kota Solo aman dari pasien gagal jantung. Artinya aman kalau ada pasien gagal jantung di masukkan ke RS UNS bisa memberikan sesuatu nggak perlu mikir karena semua sudah tertangani.(Qom)