Krjogja.com - SLEMAN - Persoalan sampah masih terjadi di wilayah DIY, terkhusus Kota Yogyakarta. Situasi tersebut membuat sebagian besar elemen masyarakat prihatin termasuk dari kalangan mahasiswa.
Lima mahasiswa UGM yakni Mohammad Ridwan, Teknik Sipil 22, Yohanes Mario Putra Bagus,Teknik Fisika 22, Shafa Zahra Aulia, Kimia 22, Ratri Dwiyanti, Akuntansi 23 dan Rakha Faiq Muyassar, Teknik Industri 22 menginisiasi bahan bangunan batako yang memanfaatkan sampah. Mereka mengkreasikan batako dari campuran semen, pasir, sampah plastik, limbah sekam padi dan oli bekas.
Yohanes Mario, mengatakan sampah plastik jadi urgensi besar saat ini karena terurai lama dan menjadi masalah bagi masyarakat. Ia bersama empat rekan lantas membuat batako yang diberinama Enviroblock untuk mengurai sampah sekaligus menjadi bahan bangunan yang ramah gempa.
"Batako ini beda karena kami patok dengan harga murah Rp 5.300 per pieces. Kami pakai desain interlocking untuk meminimalisir dampak gempa bumi. Kami berinovasi untuk membuat bahan bangunan kuat menahan gaya lateral atau horizontal," ungkapnya, Senin (8/7/2024).
Mereka menggunakan sampah plastik dan agregat limbah sekam padi juga oli bekas. Perbandingannya 25 persen sampah plastik, sekam padi 10 persen, oli bekas 1-3 persen dan sisanya pasir serta semen. Persentase tersebut berdasarkan pasir dan semen yang ada di wadah.
Lima mahasiswa ini melakukan penelitian sejak April 2024 lalu dan kini sudah mulai memproduksi meski dalam skala kecil. Dalam satu hari misalnya, ketika ada pesanan mereka bisa membuat 120 pieces.
"Kemarin kami mendapat pesanan dai warga di Pogung Kidul, Enviroblock untuk membangun pagar rumahnya. Saat ini berdasar permintaan konsumen, karena permodalan kami belum banyak. Kami berusaha mencari investor. Produksi maksimal kami 120 pieces sehari, karena karyawan kami partime," sambung Yohanes.
Saat ini untuk stok sampah plastik, mahasiswa mengambil dari tempat pembuangan di kawasan kampus UGM. Sementara untuk oli bekas, mereka bekerjasama dengan bengkel kendaraan bermotor. (Fxh)