Merdeka Belajar dari Genetika Darah

Photo Author
- Jumat, 19 Juli 2024 | 21:50 WIB
Prof Sumanto dan Eva Golda. (Foto: Istimewa)
Prof Sumanto dan Eva Golda. (Foto: Istimewa)


KRjogja.com - SLEMAN - Merdeka belajar adalah sebuah filosofi pemikiran dari Ki Hajar Dewantara yang bertujuan untuk memerdekakan dan membangkitkan semangat belajar siswa maupun guru. Tetapi apakah merdeka belajar sudah memerdekakan semua, ternyata belum sepenuhnya sesuai harapan. Karena hampir semua guru banyak yang pusing dan kebingungan seperti apa dan bagaimana dalam memerdekakan anak didik mereka.

"Sebetulnya konsepnya bagus. Tetapi bagaimana mengaplikasikannya yang sulit. Sehingga kesannya casingnya saja yang berubah, tetapi isinya tetaplah sama," kata Pembina Golda Institute (GI) Prof Sumanto Al Qurtuby didampingi Eva Golda (Golda Institute) di kampus Ukrim, Sleman, Yogyakarta, Kamis (18/7/2024), terkait usainya acara Camp Golda Institute 10-11 Juli, kerjasama dengan Ukrim Yogyakarta, Kementrian Agama (Bimas Kristen), Dinas pendidikan Kutai Timur, PT Kaltim Prima Cool, CV Enrekang Indah Sangata dan Pemkab Kutai Timur.

Kegiatan Camp Golda Institute dihadiri sekitar 110 guru dan pengawas dari berbagai daerah di Indonesia baik online dan offline.

Baca Juga: PSS Menang Ujicoba Lawan Malut United, Pelatih Wagner Lopes Ungkap Hal Ini

Prof Sumanto mengatakan, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sekarang sangat pesat. Bahkan di banyak negara orang sudah mulai tertarik meneliti ilmu sains dalam hal ini kaitannya dengan ilmu genetik, yaitu suatu ilmu yang sangat penting untuk melihat reaksi-reaksi alami dalam tubuh setiap orang. Karena jumlah manusia sangat banyak khususnya di sekolah dan kelas. Untuk melihat dan mengobservasi kemampuan dan potensi dari setiap anak tentu sangat sulit.

"Banyak cara telah dicoba termasuk ikut dalam banyak pelatihan-pelatihan baik yang diberikan oleh pemerintah maupun yang ikut secara mandiri. Tetapi ketika dibawa dalam kelas hasilnya tetap bikin guru pusing tujuh keliling. Seperti masih ada satu unsur yang kurang lengkap dalam proses tersebut," terangnya.

Baca Juga: Jumeirah Jabal Omar Makkah, Hotel Mewah yang Nyaman untuk Umrah

Menurutnya, acara yang ditunggu-tunggu oleh peserta yaitu merdeka belajar dari genetika darah berjalan sangat dalam dan berkesan. Karena hampir di setiap sesi para peserta dibawa larut dalam materi yang menjadi jawaban dari pertanyaan selama ini yang mereka alami dan rasakan. Bagaimana permasalahan pendidikan dapat diurai dengan sistematis dari awal sampai titik.

"Dua hari acara tidak terasa menurut peserta. Bahkan ingin diperpanjang lagi waktunya, apalagi dengan ruangan yang nyaman peserta dibawa larut dalam suasana kekeluargaan," ujarnya.

Eva Golda menambahkan, dalam kegiatan terakhir peserta dibuat kelompok berdasarkan golongan darah dan membuat percobaan-percobaan untuk melihat reaksi kimia didalam tubuh mereka ketika diberi intruksi yang sama oleh panitia. Sehingga kegiatan itu menjadi kegiatan pelatihan yang paling berkesan dalam sejarah pelatihan-pelatihan yang selama ini mereka ikuti.

Baca Juga: PSIM Seminggu TC di Kaliurang, Seto Nurdiyantoro Ungkap Perkembangan Ini

"Kami sebagai pihak penyelenggara kegiatan sangat bersyukur dan berterimakasih. Kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan ini," pungkasnya.(Ria)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X