Pemerintah Akan Menindaklanjuti Kasus Tewasnya Mahasiswi Kedokteran PPDS Undip

Photo Author
- Senin, 19 Agustus 2024 | 20:40 WIB
Ilustrasi bunuh diri.
Ilustrasi bunuh diri.


KRjogja.com - JAKARTA - Pemerintah akan menindaklanjuti kasus wafatnya mahasiswi kedokteran PPDS prodi Anestesi di Universitas Diponegoro.

Demikian diungkapkan Plt Deputi VI Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, di Jakarta, Senin (19/8/2024).

"Dari kemenko PMK akan segera menindaklanjuti koordinasi karena kebetulan Kementerian Kesehatan di bawah Deputi III. Kemudian kementrian pendidikan ada di bawah Deputi VI, nanti akan ditindaklanjuti agar kejadian serupa tidak berulang," ujar Warsito.

Saya meyakini dari sisi pendidikan institusi pendidikan sebetulnya telah mengatur jumlah jam kerja. Dimana-mana kan 40 jam per minggu maksimum, jadi kalau melampaui itu telah menyalahi," ucap Warsito.

Baca Juga: Paskibraka DIY Sukses Bertugas, Sri Sultan Bangga

Kita percaya institusi pendidikan telah mentaati itu (ssoal jam kerja). Tapi mungkin ada pihak-pihak dalam hal ini mungkin senior atau oknum yang mungkin menyalahgunakan, sehingga seharusnya dia tidak jaga diminta jaga misalnya," kata Warsito

Apabila benar terjadi perundungan dalam kasus ini, pemerintah akan menyerahkan ke pihak berwajib. Baik itu ditangani oleh kepolisian maupun kejaksaan.

Kemenkes tindaklanjuti hasil investigasi dugaan "bullying" di Undip

Ditempat terpisah Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti hasil investigasi kasus dugaan perundungan atau bullying di Universitas Diponegoro yang berujung pada bunuh diri seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Ditemui usai acara Peluncuran Kaukus TBC, Jakarta, Senin (19/8/2024), Dante menyebutkan bahwa tak hanya di Universitas Diponegoro, Kemenkes juga akan menindaklanjuti kasus-kasus perundungan di semua fakultas kedokteran di seluruh rumah sakit vertikal yang menjadi rumah sakit penyelenggara pendidikan tersebut.

Baca Juga: PGN Pasok Gas Bumi 18 BBTUD Dukung Pengembangan Industri Solar Panel

"Seperti tadi Pak Melki (Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena) sudah sampaikan bahwa budaya ini kan (perundungan) budaya yang tidak baik. Dokter itu kan profesi mulia, harusnya berhati bersih dan ini dimulai saat mereka melakukan pendidikan," katanya.

Menurutnya, karakter-karakter yang baik pada dokter ditanamkan mulai sejak mereka menempuh pendidikan sarjana, dan harus dilanjutkan setelah jenjang pendidikan itu.

Sebelumnya, diketahui bahwa seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Undip Semarang ditemukan meninggal dunia di kosnya, diduga bunuh diri.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena mengatakan, menurut informasi yang dihimpun, korban meninggal dunia akibat suntikan obat ke tubuhnya. Andika menambahkan, korban diduga mengakhiri hidup akibat menjadi korban perundungan saat menjalani pendidikan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, beberapa bukti dugaan bunuh diri peserta PPDS tersebut juga telah ditemukan, seperti catatan hariannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X