KRjogja.con - YOGYA - Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular penyebab kematian nomor 1 di dunia. Saat ini Indonesia merupakan negara peringkat ke 2 di dunia dengan penderita TB terbanyak setelah India.
Dalam upaya mendorong eliminasi TB tahun 2030 di Indonesia khususnya di wilayah Sleman, dosen dan mahasiswa STIKES Wira Husada Yogyakarta melakukan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pemberdayaan kader kesehatan di Kalurahan Sinduharjo, Ngaglik, Sleman.
Tema yang diangkat “Pemberdayaan Kader Kesehatan Skrining Tuberkulosis Terintegrasi serta Pengembangan Potensi Lokal berbasis Creative of Health Menuju Kawasan Desa Peduli Kesehatan di Wilayah Kalurahan Sinduharjo, Ngaglik, Sleman.”
Baca Juga: Mees Hilgers Mengancam Manchester United, Ada Masalah Apa?
Kegiatan yang didukung penuh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini diketuai oleh Dewi Ariyani Wulandari SKM MPH dengan anggota diantaranya Prastiwi Putri Basuki SKM MSi dan Antok Nurwidi Antara SKep Ns MKep. Mahasiswa pendampingnya terdiri dari Intan Puji Prilanty, Mita Febriani dan Roynaldus Rehi Kalli.
Sasarannya adalah kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ngaglik 1 dan khususnya kader Posyandu Matahari Padukuhan Ngaglik Sleman.
Pelatihan awal di Puskesmas Ngaglik 1 pada Senin (5/8/2024) bertujuan untuk memberikan edukasi kepada kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ngaglik terkait riwayat alamiah, bahaya dan upaya pencegahan tuberculosis.
“Penyembuhan TB dibutuhkan kepatuhan minum obat TB dan masyarakat harus dapat mengenali tanda serta gejala TB sehingga dapat ditangani secara tepat," ungkap Ketua Tim Pengabdian, Dewi Ariyani Wulandari saat pembekalan materi.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat menghilangkan stigma bagi penderita TB sehingga dapat mendukung keberhasilan pengobatan TB.
Dalam pelatihan awal ini kader dibekali modul tuberculosis bagi kader kesehatan dengan harapan mengenali tanda dan gejala TB sehingga dapat diantisipasi untuk diobati sampai sembuh.
Baca Juga: JK: Nadiem Makarim Tidak Punya Pengalaman, Tak Layak Jadi Menteri Pendidikan
Pada kader juga dilakukan penilaian pre test dan post test untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman materi terkait TB yang telah disampaikan oleh tim pengabdian.
Sedangkan pelatihan ke 2 pada Sabtu (24/8/2024) di rumah Dukuh Nglaban, fokus pada peningkatan keterampilan kader kesehatan Posyandu Matahari.
Tujuannya membekali kader kesehatan melakukan skrining dasar TB melalui kegiatan posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) berdasarkan siklus hidup.