KRjogja.com - YOGYA - Pesatnya perkembangan teknologi digital telah berdampak pada makin masifnya kasus cyberbullying, terlebih di media sosial. Kondisi ini tentunya harus menjadi perhatian bagi segenap pihak. Berawal dari keprihatinan tersebut, Tim peneliti Model literasi digital dengan pendekatan komunikasi hati untuk mencegah cyberbullying, melakukan serangkaian kegiatan yang salah satunya adalah uji coba model literasi digital komunikasi hati melalui aplikasi sikomhati.id di SMA Gama Yogyakarta, Rabu (25/9/2024).
Model yang dihasilkan oleh para peneliti sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi digital guru dan siswa, terutama untuk mendukung kebijakan literasi sekolah setiap hari sebelum pelajaran dimulai.
Tim peneliti ini diketuai oleh Prof.Dr. Puji Lestari, S.IP, M.Si dan beranggotakan antara lain Dra. Sri Isworo Ediningsih, M.M., Dr. Yuli Setyowati, S.IP., M.Si, dan Rudy Prakanto, S.P.d. Simulasi ini melibatkan para guru serta perwakilan siswa.
Baca Juga: Cleberson Dua Musim Tangguh di Madura, Mengapa Belum Maksimal di PSS?
Puji Lestari menegaskan bahwa saat ini peningkatan literasi digital dengan pendekatan komunikasi hati bagi para siswa menjadi hal yang urgen untuk dilakukan. Pihaknya prihatin dengan sangat tingginya kasus cyberbullying khususnya di media sosial. Postingan dan komentar berisi hinaan, cacian, makian, bahkan ancaman menjadi hal yang sangat mudah ditemui. Tidak sedikit kasus remaja bunuh diri bahkan sakit mental sebagai dampak dari cyberbullying.
“Tim kami akhirnya menggagas bagaimana meningkatkan peran guru dan siswa sekolah khususnya SMA melalui aplikasi manajemen literasi digital pendekatan komunikasi hati www.sikomhati.id . Untuk simulasi pertama kita lakukan di SMA Gama, namun ke depan banyak SMA di Yogyakarta yang akan bergabung dan ini telah didukung oleh Kepala Dinas Pendidikan DIY ,” tutur Puji Lestari.
Kepala SMA Gama Yogyakarta Vivit Pramita Marta Lova, S.S mengatakan pihaknya sangat menyambut baik dengan upaya peningkatan literasi digital dengan penerapan komunikasi hati untuk mencegah cyberbullying ini. Harapannya melalui langkah ini mampu mencegah cyberbullying yang terjadi, khususnya di SMA Gama Yogyakarta.
Baca Juga: Forpi Kota Yogya, Lahan Kosong Jangan Sampai Dijadikan Tempat Buang Sampah dan Parkir Liar
Diakui bahwa di era digital ini setiap guru memang dituntut untuk terus kreatif dan inovatif.Dinamika yang demikian cepat seiring dengan perkembangan teknologi digital harus diimbangi dengan pengetahuan dan keterampilan literasi digital dengan pendekatan komunikasi hati.
Sesuai dengan masukan yang diterima oleh tim pada saat sosialisasi, sikomhati.id ini merupakan model literasi digital pengembangan riset sebelumnya tentang tular nalar ( tahu, tanggap, dan tangguh) yang digunakan untuk mengetahui level literasi digital komunikasi hati para siswa, apakah di level Tahu Komunikasi Hati, Tanggap menggunakan Komunikasi Hati dalam berkomunikasi, atau Tangguh ketika menggunakan pendekatan komunikasi hati dalam berkomunikasi.
Aplikasi sikomhati.id dikembangkan hasil kerjasama peneliti hibah terapan DRPM Kemendikbudristekdikti, BalaiTekKomDik DIY dan SMA Gama Yogyakarta untuk ujicoba penerapannya. Erick Syafriatna, S.Kom dari BalaiTekKomDik DIY mengatakan bahwa website ini memiliki 4 role admin, termasuk di antaranya adalah admin, guru BK, Walikelas, dan siswa.
Baca Juga: Tokoh Keluarga Pahlawan Hadir, Warga Antusias Curhat ke Afnan-Singgih
Mereka bisa mengaplikasikan sistem dengan membaca konten bahkan bisa membuat cerita, upload video, dan kuis atau soal terkait literasi digital komunikasi hati. Guru BK dapat mengatur kapan sistem bisa dibuka oleh siswa yang ada di kelas. Didesain dengan sangat dinamis dan menarik sebagai jawaban kebutuhan literasi digital komunikasi hati untuk pengurangan bullying bagi para siswa. (Ria)