Krjogja.com - YOGYA - Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta yang dibimbing oleh dosen Epsilandri Septyarini SE MM CPHRM telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Bausasran Danurejan Yogyakarta, 15-24 Oktober 2024. Kegiatan mengangkat tema 'Revitalisasi Nilai-nilai Ki Hajar Dewantara dalam Mengelola pada UMKM Pertanian Organik Gemah Ripah: Pendidikan Mandiri dan Pemberdayaan Berbasis Lingkungan'.
Kebun Organik Gemah Ripah, dipimpin oleh Wirnayati sebagai pemilik, memfokuskan pada pertanian organik bebas bahan kimia. Selain menyediakan sayuran sehat, kebun ini menjadi sarana edukasi tentang pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar.
Kebun Organik Gemah Ripah bisa menghasilkan 5 kg bayam Brazil segar setiap hari dengan harga Rp 60.000 per kilogram. Selain itu, kebun ini juga memproduksi aneka keripik sehat dari hasil panen organik, menawarkan pilihan camilan berkualitas bagi konsumen yang peduli kesehatan. Seiring perkembangan usaha dan upaya meningkatkan kualitas produk, Kebun Organik Gemah Ripah menghadapi tantangan yang diidentifikasi selama pelaksanaan.
Revitalisasi Nilai-nilai Ki Hajar Dewantara dalam Kebun Organik KTD Gemah Ripah RW 09 Bausasran Danurejan Yogyakarta
Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai seperti kebebasan, keadilan, dan pengembangan karakter. Dalam konteks Kebun Organik Gemah Ripah, revitalisasi nilai-nilai ini dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip pendidikan berbasis alam. Misalnya, masyarakat diajak untuk belajar tentang pertanian organik, menghargai lingkungan, dan berkolaborasi dalam kegiatan kelompok. Pendekatan ini sejalan dengan filosofi Dewantara yang menekankan pentingnya pendidikan yang mengutamakan pengalaman langsung dan pembelajaran kontekstual.
Pendidikan Mandiri dalam Kebun Gemah Ripah
Pendidikan mandiri di Kebun Gemah Ripah berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk belajar secara mandiri melalui praktik pertanian organik. Ini mencakup pelatihan tentang teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan, pengelolaan limbah, dan pemanfaatan sumber daya lokal. Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya diajari teori, tetapi juga diajak untuk beraksi, melakukan eksperimen, dan menemukan solusi untuk tantangan pertanian yang dihadapi. Hal ini mendorong rasa tanggung jawab dan kemandirian dalam belajar dan berkegiatan.
Pemberdayaan Berbasis Lingkungan dalam Kebun Gemah Ripah
Pemberdayaan berbasis lingkungan di Kebun Gemah Ripah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memanfaatkan lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan di kebun ini mendorong partisipasi warga dalam menjaga ekosistem lokal, misalnya melalui praktik pertanian organik yang tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga melestarikan keanekaragaman hayati.
Selain itu, program-program pelatihan dan kerja sama komunitas diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, sehingga mereka lebih mandiri dan mampu menghadapi tantangan lingkungan. (Penulis Mahasiswa Manajemen UST yang terdiri: Epsilandri Septyarini SE MM CPHRM (Dosen), Novellisty Wisye Loimalitna, Yasinta Nurhayati Sonya, Windi Diasty Lawalata, Edwin Satriyani Ganti, Yasinta Nurhayati Sonya, Arnoldus Fredrosi Da Costa)