Pelaku Desa Wisata Nganggring Dilatih Membuat Laporan Keuangan dan Garnish Makanan

Photo Author
- Minggu, 27 Oktober 2024 | 11:50 WIB
Kegiatan PKM LPPM STIE YKPN di Desa Wisata Nganggring. (Istimewa)
Kegiatan PKM LPPM STIE YKPN di Desa Wisata Nganggring. (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIE YKPN Yogyakarta melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Wisata Nganggring, Girikerto, Turi, Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan ini disambut antusias peserta yang mengikuti seluruh rangkaian acara.

Tim LPPM yang diwakili para dosen STIE YKPN Dr Theresia Trisanti MBA Ak CA, Drs Algifari MSi, Drs Rahmat Purbandono H MSi, Dra Erlina Herowati MSi, Dra Conny Tjandra Rahardja MSi, dan Bianka Andriyani SE MM, memberikan pelatihan bagi para pelaku usaha di Desa Wisata Nganggring.

Materi yang disampaikan meliputi pelatihan pembuatan laporan keuangan sederhana dan peningkatan nilai jual produk kuliner Desa Wisata Nganggring, melalui pembuatan garnish (hiasan makanan). Pelatihan ini melibatkan mahasiswa Kamadikstie STIE YKPN di antaranya Mukti, Kunthi dan Ajeng yang merupakan wadah bagi mahasiswa penerima Beasiswa KIP Kuliah.

Baca Juga: Zodiak Besok 28 Oktober 2024: Perjalanan Emosional Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Menurut Bianka Andriyani yang juga Asisten Ketua LPPM STIE YKPN Yogyakarta, pengabdian masyarakat di Desa Wisata Nganggring ini merupakan bentuk kepedulian STIE YKPN terhadap kondisi masyarakat sekitar serta dukungan agar Desa Wisata Nganggring tumbuh menjadi desa wisata unggul. "Harapannya, para pengelola desa wisata dan masyarakat sekitar dapat terus meningkat kesejahteraannya, sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian nasional," ujar Bianka, Sabtu (26/10/2024).

Theresia Trisanti mengatakan, pengelolaan keuangan yang profesional, keterlibatan teknologi melalui penggunaan aplikasi dan literasi keuangan, akan memberikan dampak yang baik bagi manajemen keuangan Desa Wisata Nganggring. "Selain itu, penciptaan layanan maupun produk yang inovatif menjadi daya tarik yang dapat membuat kunjungan wisata meningkat," katanya.

Baca Juga: Info BMKG DIY Tentang Prospek Cuaca 27, 28, 29 Oktober 2024

Upaya menciptakan produk yang inovatif, tambahnya, akan mampu meningkatkan nilai jual. Salah satunya dengan menambahkan fitur pada produk kuliner di Desa Wisata Nganggring, dengan penambahan garnish pada makanan yang disajikan bagi wisatawan.

Peserta pelatihan adalah Pengelola Desa Wisata Nganggring, Komunitas Karang Taruna Desa Nganggring, serta UMKM Dewi Nganggring yang produktif terlibat dalam berbagai kegiatan usaha. Produk utama desa wisata ini adalah peternakan kambing yang diikuti berbagai jenis unit bisnis lain seperti wisata edukasi peternakan kambing, produk kosmetik berbahan dasar susu kambing, perkebunan salak, hingga wisata kuliner berkearifan lokal. (San)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X